Skip to Content

senja

Tanpamu

Di suatu senja tanpamu

Dibawah langit bercahayakan matahari

Yang akan tenggelam keemasan

Selesai

"Jangan bertanya padaku, jangan datang lagi."

Katamu, suatu hari. Kamu tak langsung mengatakannya, hanya lewat angin saat senja sengaja datang terlambat. Senja yang basah.

Mempertanyakan Hari

 

 

Aku ingin bertanya pada mentari,

Mengapa hanya senja yang terekam di hati,

Mengapa tak pernah ada pagi yang mengawali hari?

 

Waktu Yang Berlalu, Membuat Segalanya Terlambat

Angin yang berhembus membumbungkan gersang dalam musim kemarau yang panjang. Sekat-sekat yang terbangun karena rimbunnya dedaunan di pucuk-pucuk pinus menghambat rambatan cahaya menerangi jejak-jejak setapak di bawahnya. Hujan memang sudah cukup lama tak menghamiri belahan bumi ini. Dampaknya, serakan dudaun linden yang gugur berkeriap setiap kali kaki kaki melangkah di atasnya.

Muram Senja

Kumandang suci

Merdu mengiringi

Entah mengapa

Terpampang keterbedaan

Raut warna

Tak seperti

Kadang kala

Jelas terpandang

Dalam kegelisahan

Semarang, Juni 2014

Sang Jingga

Merik mentak tak merdesa

Untuk sekedar mengarungi dirgantara.

Karena kuningnya mentilai,

mendahului, mendekati Jingga.

 

Betapa egois Jingga.

SENO, SUKAB, DAN SENJA

Mengimani Seno sebagai sosok pembual memang bukan suatu kekeliruan bahkan kesalahan. Seno hadir sebagai sosok sastrawan dengan fisik keras namun lembut. Seno mampu melahirkan karya-karya yang mumpuni untuk membuat banyak orang keracunan.

Selembar senja di suatu pagi

Kau tahu, bagaimana ketika kau merasakan manis pada hamparan garam di sisi lautan?

 

Bisakah kau rasakan, bagaimana dinginnya api yang akan membakar Nabi Ibrahim AS?

izinkan aku rindu

@e_rahardhian

Izinkan aku rindu
senja berhias pelangi
dimana kau berdiri
membelakangi matahari

izinkan aku menyendiri
ditepian hati sunyi
sejenak menantang gravitasi

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler