Skip to Content

Api Benci

Ku sangat membencimu

bahkan lebih dari apapun

Ku selalu menginginkan kematianmu

Lebih dari apapun

 

Ku memberikan sebuah pilihan kepadamu

Sajak Pena

Ku ini penari

tapi tak pintar menari

Ku menari bukan di atas panggung

Tapi, ku menari di atas selembar kertas putih

 

Kadang ku dipuja-puja tapi,

SUARA PARAU DARI MASA LALU

pertama,
di lembah ini terbentang kisah
suku yang melompati jurang.
demi harga diri tak tertawar.
demi keyakinan pembalut nurani.
walau beribu laskar Tuhan

LELAKI PENUH LUKA

tutup pintu itu perlahan
agar tak terganggu
lelap tidurnya.
ia terlampau lelah setelah
membangun istana
pasir di siang hari.
biarkan ia bawa sejenak

BENIH CINTA TERLARANG

“Belunguh, kaukah itu?”, suara lembut seorang perempuan berdesir dibawa angin. Sesosok tubuh sintal turun dari punggung kuda berwarna cokelat.
Lelaki muda yang dipanggil Belunguh bersirobok pandang seraya tersenyum.
“Inilah sahaya Tuan Puteri”, jawab lelaki itu sambil membungkuk sepenuh hormat.

Kursi

Hei!

Kursi itu buat duduk

Jangan engkau naiki degan sepatu penuh debu

Kamu tahu,

Dia ada karna tetesan peluhku.

Pulanglah Ayah

Sembilan tahun sejak hari itu

Tak lagi kulihat wajahmu

Ayah...

Recehan adalah harga diriku

Karna recehan juga kau menghempaskanku

Ayah...

Manusia Gerobak

Melangkah tanpa alas kaki

sambil mendorong gerobak air

Panasnya jalan pukul dua belas siang

Seakan tak dirasakan ketika dia tersenyum

Kataku,

Teriakan Hati!

Mengapa harus begini

Berhari-hari tanpa perkataan

Aku benci!

Kau egois!

Rasakanlah perasaanku

Sungguh,

Hanya engkau yang ada di hatiku

Kehidupan Sang Buruh Malang

Pagi merekah gerobak merangkak

Tuntutan kerja didepan  mata

Terik panas membakar badan

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler