Skip to Content

Mei 2012

--= Bab I =--

Tak pernah aku menyangka, bahwa hidupku bisa seperti ini. Karena aku bukan tukang ramal. Dulu aku sama dengan mereka, pergi ke masjid di ujung desaku, untuk menghadap kepada Tuhanku. Semua keluargaku berbondong-bondong keluar rumah saat suara bedug di tabuh oleh takmir. Tanpa menghiraukan sana-sini, langsung pergi.

17.52 Wib

detak waktu terus memungut sisa-sisa petang

jemarinya perlahan menetaskan gelap dilangit-langit magrib

tentang sebilah senyum yang menebas pandanganku

Juli, 13

disini ada gelap yang membumbung

cahaya telah meluruh bersama kematian surya

bercak senjapun tak lagi memikat

tidak sesinar purnama

Bungkamnya Sang Bidadari

Untuk pertama kali.. .

Air menetes dari keindahan pelangi

Cahaya keindahan pun kian memudar...

Bersama setiap tetes air  yang mengalir...

 

Magma Sastra di Tangan Prof. A. Teeuw

Magma Sastra di Tangan Prof. A. Teeuw

oase.kompas.com - Prof. A. Teeuw, tak banyak laman maya berbahasa Indonesia bercerita tentang hidup dan kehidupannya. Wikipedia pun hanya menulis Profesor Andries A. Teeuw lahir di Gorinchem, Belanda, 12 Agustus 1921 adalah pakar sastra dan budaya Indonesia asal Belanda.

Setiap Rabu Warga Bandung Wajib Nyarios Bahasa Sunda

Bagi warga Bandung, setiap hari Rabu diwajibkan menggunakan bahasa Sunda dalam segala aktivitasnya. Hal tersebut menyusul disahkannya Peraturan Daerah (Perda) Penggunaan, Pemeliharaan, dan Pengembangan Bahasa, Sastra, dan Aksara Sunda, Senin (28/5/2012).

Kau Telah "Memperkosaku"

Ku akui dan harus di akui

Aku takluk oleh pesonamu

Sosokmu membelaiku indah

Senyum indah membius sadarku

 

Kau telah memperkosaku

Lelaki Tua

Entah apa,entah siapa

Mengusir tidurku dari selimut kantukku

Kaki melangkah mengambil wudlu

Sadarkan diri dari sisa sisa mimpi

 

Subhanallah....

Tentang aku'n FB

Ini tentang aku one rora
Yg muncul profil dgn separuh aura
Tapi aku bukan teroris/narapidana
Aku hanya penjelajah yg melalang buana

Dari papua barat sampai aceh utara
Dari selatan jawa sampai tanah melayu di ujung utara
Semua ku jajal tanpa kentara saudara
Bukan di darat/udara tp di laut aku yg meraja

Ini tentang aku one rora
Bukan sombong atau menunjuk dada

wanita itu ibuku

dia terbangun saat kami terlelap

menatap wajah ayu kami yang terbuai mimpi

meneteskan tetes demi tetes air kehidupan

wanita itu ibuku,,,,



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler