Skip to Content

Mei 2012

Embun-Ku

Embun..

Masihkah Kau Mengingat,

Saat bersama menjadi Bahagia..

Dengan Paras yang hanya bisa kurasakan dalam Hati,

Kau indahkan Pagiku dengan Sejukmu,

LARUNG

berlompatan,
aksara menyudu angin
suara-suara enggan bicara

wajahmu serenta hadir
mengeja rasa
tanpa tetapi

senandung silam
perlahan mengajak

Tertutup Cahaya Cinta..

Bantah aku..!!!

Disaat Ucap mulai tenggelam kelam,
dalam senandung tak berdendang...

Sadarkan aku..!!!

Gadis Manis di Simpang Tanjungpura

Tiap pulang dari rumah Mellisa

Ku jumpai dirinya di lampu merah

Setiap setengah 14 malam

Aku lihat dia menghampiri

Meminta duapuluh ribuan

puisi

 

jikalau jauh merindumu bagai langit mencium tanah

akam kulakukan karna aku mencintaimu

seperti bumi yang tak jauh dari merah sisa cumbuan hujan pada tanah

Sepi tak bersua

Butiran air hujan hiasi langit malam
Ditemani alunan nada petikan gitarku
rindu bersua 'tuk menepis sepi.
semuanya hampa
bisu menyelimuti malam.

Galau

Aku tak tahu apa yang kurasa...

Tapi aku tahu yang kuharap...

CATATAN DARI SEBUAH ERA

mereka dengan bangganya mendamik dada
seraya berjingkat-jingkat diatas sampah budaya
menyanyi dan menari disertai lolongan serigala
dari sebuah era gemerlapan dan hingar bingar

Apa Kau Cinta Terakhirku?

                                &nbsp

Jiwa Ini Untukmu

                        Jiwa Ini Untukmu

 



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler