ketika daun telah gugur
ketika biji telah jatuh
dan tanah tidak lagi kering basah
lelap dalam tidur agaknya engkau dibuai mimpi
sesungging senyum lekat terlukis pada bibir
bulan di atas atap menolak ditatap
ada lelaki berkata dia masih penuh harap
meski sekejap ingin menatap
Dua kekasih berpeluk basah pelupuk menjadi isak
Lama berpisah dalam garis takdir kembali berjumpa
Malam janganlah hanya menjadi sekedar malam
Ini malam kita melukis rindu menusuk sepi
Kuhunus pedang kubunuh seluruh rindu
Kuhunus keris semua hasrat kukikis
Kucabut pisau raut kusempal daging palsu
engkau masih ada pada daun yang belum gugur
gemerisik berbisik halus
Dusta itu awal derita dan derita menghantar luka-luka
Dan luka tampak pada sesungging senyum ceria yang hambar
Cepatlah cahaya datang agar bisa kulihat bayang-bayangku
Aku tidak peduli hitam sebab yang kukagumi adalah setianya
sama dengan malam kemarin
malam ini kita merajut kenangan
bedanya malam ini kita hanya bercanda dengan angin
Komentar Terbaru