Skip to Content

Juni 2020

MASIH BUKAN BATAS

dengan bernafas

tinggalkan cinta di belakang

dan karena kau hanya untukku

peluklah aku

KISAH BAYANGAN

Rintik gerimis di kain payung

Tidak menghilangkan bayangan

Di jalan beton yang basah

 

JELITA GILA GILA JELITA

Jelita di balik jendela kca

Menatap kosong hujan senja mata berkaca-kaca

Hancur luluh jiwa bagai serpihan kaca

BIARKAN SAJA

Biarkan saja jangan hiraukan

Dia yang sedang berjalan dalam mati

Jangan beri dia arak lagi karena mabuknya sudah sangat berat

KARENA BAHASA BISUMU

Apakah aku aku harus mengundang angin

Agar tersapu bersih remah cinta

Yang masih ada di ujung senja ini

URIP SEPISAN MATI SEPISAN (11)

Kamar itu kemudian sunyi. Diyah sudah tidak bisa menahan untuk melakukan sesuatu. Ia menarik lelaki gagah itu untuk memulai pertemuan mereka. Lelaki gagah mulai pendakiannya. Mungkin karena lelah pendakian yang masih belum pulih kali ini ia tidak seberingas biasanya.

Diyah sangat merasakan perubahan ini.

KISAH PADA WAJAH BULAN PUCAT

Pada pelepah palm bulan pucat seakan singgah

Bulankah yang lelah atau aku yang lelah

Bulankah atau aku yang terengah-engah

SERIBU BULAN MALAM

Aku mencetak seribu bulan

Pada nasi putih hangat yang didinginkan

Pada sesendok minyak wijen yang dituangkan

SORE ADA MELATI LAYU

Senja bersamamu

Di tanah hitam tergeletak melati layu

 

Mega bisu langit bisu

JEJAK DAN TONGGAK DI PADANG ARAFAH

Didudukkan aku pada tonggak satu satu empat

Beralas permadani lima dalam batas empat ruas



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler