Skip to Content

Juni 2024

Ku Terlilit Racun

Di antara canda dan tawa,

Terurai serpihan dusta.

Tawa palsu dalam gemuruh,

Mengaburkan hati yang rapuh.

 

Kata-kata yang manis beracun,

Juni

Dingin mulai terasa

Kabut memenuhi angkasa 

Bersama sebuah harapan 

Melamun memandang hujan

 

Di bulan Juni yang sepi ini 

Utopia dalam Mimpi Adam

Di tengah suasana batin rakyat yang merana, Adam ikut masygul – sedih, kesal, dan sebal. Emosinya meledak, laksana habis menyaksikan gocekan striker kesebelasan kesayangan yang tendangan bolanya mengoyak jaring gawang lawan dengan cantik, namun wasit menganulirnya sebagai gol tidak sah. Pemain, official, dan supporter pun sontak menuding wasit, “masuk angin”!

Teruntuk Rury: Sebuah Catatan

Kak Rury, mengingatmu, nostalgia yang mendatangkan luka. Aku tak memungkirinya.

Drama Api Rumah Tangga Polisi

Ketika keinginan bermain judi online beradu
Dengan kebutuhan rumah tangga yang menunggu,
Api amarah ternyata lebih mematikan,

Jawablah!

Jawablah!

Kau siapa sesungguhnya?

Bertahta duduk di istana

Tanpa malu kau berkata

Membungkus dusta 

dengan senyum licik

 

Lalampahan ka Gurun Sahara. Bagean ka 4 (Tamat)

Lalampahan ka Gurun Sahara.  (Bagean ka 4.)

kusimpan senyumu

betapapun telah begitu lama engkau tak menyapa

betapapun telah begitu lama engkau membisu

yang seakan engkau tiada lagi hadir dalam angan

senyum istriku

Istriku, Senyuman dan Bunga Kecubung

 

di antara berjuta senyum dan tawamu sejak pertama kali bertemu

separuhnya sengaja kau tambahkan ramuan memabukkan

Pergilah ke langitmu

Terakhir kubuka pintu hatiku, seorang perempuan hanya masuk untuk mengacak-acak isinya. Kamu tau yang aku maksud itu kamu kan? Kamu obrak-abrik semua yang tadinya tertata rapih lalu pergi begitu saja tanpa sepatah kata perpisahan. Pergi tanpa merapikan satu barangpun ke tempat asalnya.



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler