Di antara canda dan tawa,
Terurai serpihan dusta.
Tawa palsu dalam gemuruh,
Mengaburkan hati yang rapuh.
Kata-kata yang manis beracun,
Membalut luka dengan lembut.
Janji-janji yang mengikat erat,
Dalam kebohongan, cinta berselimut.
Seperti angin yang menyelusup senja,
Hadirmu membawa kesedihan.
Kebersamaan yang penuh derita,
Menanam racun dalam kebahagiaan.
Di balik senyum yang engkau hadirkan,
Ada pedang yang siap menghunus.
Kepercayaan yang rapuh terperangkap,
Dalam jebakan cinta yang mencekik.
Bayangmu seperti belenggu,
Mengekang jiwa dalam penjara.
Kebebasan yang menjadi ilusi,
Di dalam jerat cinta yang semu.
Biarkan racunmu terurai waktu,
Melepas jiwa dari jerat kelabu.
Berpaling dari kegelapan yang mengikat,
Mencari cahaya di balik kelamnya.
Meski hati terlukai parah,
Kan kucari jalan keluar.
Menghapus racun dari ingatan,
Membuka lembaran kehidupan baru.
Vila Dago (Pamulang), 11 Juni 2024
Komentar
Tulis komentar baru