Skip to Content

Sayap Pelindung untuk leukimia limfoblastik acute

Foto Suparman

Tak tega kudiam melihat beban kesedihan memunggungi tubuhmu,hingga aku ingin menjelma menjadi sayap pelindungmu.

Gerimis menyambutku di pagi ini.Sang matahari sedang berselimut dibalik gumpalan awan hitam.Kaki ini sebenarnya malas untuk melangkah ,namun apadaya dibawah gerimis aku harus berlari menuju kampus.Jarum jam di arloji menandakan bahwa 10 menit lagi kelas akan di mulai,aku semakin panik.Kuhentikan langkah kaki di depan gerbang kampus,dan aku sadar hujan semakin deras,ahh..pasti akan basah pikirku.

Aku terkejut saat dalam lamunan,karena ada payung yang melindungiku dari guyuran hujan di depan gerbang kampus.Mataku melirik seseorang di samping kanan secara perlahan ,bukan seorang ojek payung.Dia adalah seorang wanita tomboy yang cantik,wanita yang sering kali aku jahili dikampus.Namun sebenarnya jika aku boleh jujur dia adalah wanita yang aku cintai diam-diam.Lalu tatapan kita beradu dan kau mengurai senyum padaku,senyum dengan lengkungan kecil yang hanya beberapa detik,namun membuat hatiku sekarat tak berkutik.

Selama melangkah menuju kelas Jantungku berdegup sepuluh kali lebih cepat dari biasanya.Aku sadar ini degupan cinta yang selama ini aku rasakan namun seringkali aku pungkiri degupan ini.Aku hanya diam selama didekatnya,seolah guyuran hujan membungkam mulutku tidak berbicara apapun hingga kami tiba dikelas.

Wanita itu bernama Fahra,wanita berkulit putih,dengan gaya busana cuek tidak seperti wanita pada umumnya.Kemeja,celana jeans dan sepatu sneakears menjadi ciri khasnya .Rambutnya memang tidak diurai justru sering diikat dengan karet rambut,namun senyumnya selalu terurai.

Aku tidak mengakui jika aku jatuh cinta padanya, sejak pertama kali melihat dirinya di perguruan tinggi .Sungguh,aku tidak pernah merasa menyakiti diri sendiri .Jatuh cinta selalu identik dengan bahagia,kan? Begitu juga denganku,meski hanya bisa bersandiwara menjadi seorang manusia yang sangat jahil baginya,justru aku bahagia seperti itu.Hanya sepupu perempuanku yang tau tentang itu dan mengataiku bodoh.

Aku dan Fahra seperti Tom & Jerry ,tidak bisa saling akur,ada saja ulahku menjahili dirinya,mulai dari menyembunyikan buku mata kuliah,menaruh kecoa didalam tas miliknya,karena aku tau dia sangat takut dengan hewan bernama kecoa.Bahkan aku pernah mengajak dia bertanding Pump,dia sangat menyukai permainan dance Pump di timezone,dan aku sangat mahir dalam permainan itu.Aku menang dalam battle pump,lalu aku memintanya untuk selalu membelikanku Softdrink setiap siang selama dikampus sebagai konsekuensi kekalahannya.Andai dia tau kejahilanku itu untuk menarik perhatiannya dan menjadi alasan untukku selalu berada didekatnya.

Fah sudah memiliki kekasih ,kekasihnya terlihat sempurna untuk semua wanita.Aku tidak pantas jika harus merebut Fahra dari kekasih yang dia cintai,aku hanya seorang pria biasa dari keluarga biasa, bahkan aku sering menghabiskan soreku mengamen di pinggir stasiun pondok cina Depok bersama teman-temanku,sedangkan kau adalah anak dari seorang pengusaha terhormat ,namun kau sama sekali memanfaatkan fasilitas orang tuamu.Kau adalah wanita yang mandiri Fah

Berbicara soal mengamen di stasiun KAI POCIN Depok yang menjadi kebiasaanku,ada adegan dimana kau menyimak lagu yang aku nyanyikan,

 

Karena wanita ingin di mengerti
Lewat tutur lembut dan laku agung
Karena wanita ingin di mengerti
Manjakan dia dengan kasih sayang

 

Entah sengaja atau tidak.Secara kebetulan kau bisa ada distasiun itu menyaksikan ku bernyanyi.Dalam alunan lirik lagu,mataku sebenarnya mencuri pandang menatap matamu ,matamu terlihat menumpahkan gerimis air mata.Aku tidak tahu penyebabmu menangis Fah,ingin rasanya aku datang kesana menghapus air matamu dengan tanganku,tapi itu tidak mungkin.Justru aku hanya mengira-ngira apakah ada hubunganya antara lirik lagu yang aku nyanyikan dengan suasana perasaanmu sekarang.Apakah kekasihmu menyakitimu,pikiranku melayang tentang apa yang kau rasakan saat itu Fah.

Setelah adegan sepayung berdua hari itu.Esoknya aku tidak melihatmu lagi.Seminggu berlalu Sebulan berlalu.Kau tidak menampakan diri lagi dikelas,aku rindu celotehan kesalmu,aku rindu binar tatapanmu,aku rindu semua yang ada padamu Fah.Aku memilih menyembunyikan rinduku dari semua insan,karena aku takut nanti rahasia cinta diam-diamku ketahuan.Aku berpura-pura tidak peduli tentang keberadaanmu kini,dan tidak berusaha mencari tentangmu.

***

Saat duduk diruang tamu sambil mengoreskan pensil dibuku sketsaku.

“Kak Mikha!..” Adik sepupuku memanggilku dengan antusias.

Dia adalah Mila sepupuku yang tahu tentang perasaanku padamu Fah,sepupu yang berbeda nasib denganku.Ia tidak sepertiku.Dia cukup berada dan memiliki popularitas,karena seorang pemain film.

“Iya kenapa Mil” tanyaku dengan tetap bersikap santai dan wajah yang ceria.Padahal sebenarnya hati ini sedang dibebani rindu.

“Kak…aku baru jadian sama Fino mantan pacar temen sekelas kakak”

Aku terkejut mendengar curahan hati adik sepupuku itu,dalam pikiranku muncul banyak tanda tanya yang bergelantungan “Fino? Bukannya dia masih pacaran sama Fahra?,Jelaskan kenapa bisa kamu jadian sama dia Mil?”

“Kakak belum tau yaa,kalo Fahra dan Fino uda putus?.Fahra sekarang di rumah sakit karena harus kemoterapi.Hhmm..tapi cuman beberapa orang yang tau tentang keadaan Fahra.Aku aja tau dari Fino kak..” .Dengan semakin mendetail,adik sepupuku kembali melanjutkan penjelasannya “Fahra mutusin Fino dengan alasan dia gak bisa ngasih perhatian lagi buat Fino,bahkan perhatian untuk dirinya sendiripun Fahra gak mampu.Apalagi sekarang Fahra uda gak kayak dulu lagi”

Entah benar atau tidak yang dikatakan Mila,aku tetap berusaha menggali lagi informasi tentang Fahra.

“Gak kayak dulu lagi,gimana Mil? Lalu, kenapa kamu bisa jadiaan sama Fino?” Aku kembali mengajukan pertanyaan yang serius.

Mila menarik nafas “Fisiknya kak sekarang uda beda.Kalo masalah kenapa aku bisa jadian sama Fino,sebenernya waktu masih pacaran sama Fahra,Fino juga dekat sama aku,dan Fino mengaku jika dia sedang mencari waktu yang tepat buat putus sama Fahra.Ehh.. gak taunya Fahra sendiri yang mutusin Fino,yauda putus deh mereka”

Aku semakin terkejut mendengar semua penjelasan Mila ,ini mengusik hatiku,aku yang berpura-pura tidak peduli tentang Fahra akhirnya harus mencari tahu tentang keadaan Fahra yang sebenarnya.

Dengan terburu-buru aku pergi kerumah Fahra setelah mendapatkan informasi alamat rumahya dari pihak kampus.Sesampai dirumahnya ,aku bertemu dengan kedua orang tua Fahra yang kebetulan sedang berada dirumah untuk keperluan sesuatu.Mereka menerima kedatanganku lalu menyuruhku duduk disofa .Dengan sopan aku bertanya tentang keadaan fahra,

“Tante,om.Aku Mikha temennya Fahra.Fahranya ada? kok uda lama gak masuk kuliah ya om” senyum tipisku terurai gugup

Kedua orang tua Fahra saling bertatapan,sepertinya ada kesedihan yang mau mereka ceritakan padaku.

Mereka bercerita jika Fahra menderita kanker darah leukimia limfoblastik acute,sekarang Fahra harus menjalani kemoterapi di rumah sakit.Orang tua Fahra juga sengaja tidak memberi tau pihak kampus atas permintaan Fahra.Fahra juga meminta untuk dirawat di Indonesia saja dari pada diluar negeri, maka dari itu orang tua Fahra mengwujudkan semua permintaanya dengan mendatangan dokter dan peralatan yang dibutuhkan dari Singapura beberapa hari sekali ke rumah sakit Indonesia.

Aku sangat sedih mendengar hal itu.Ada retakkan kencang dihati ini,nafasku menderuh,detak jantung membunyikan irama kesedihan,perasan ini carut marut ,dan muncul semua perbuatan yang aku lakukan pada Fahra,aku merasa bersalah selama ini sudah menjahilinya.Setelah penjelasan itu aku pulang kerumah dengan kesedihan yang mengalun-ngalun ringis direlung.

Aku berjanji akan menjenguk Fahra dirumah sakit ,dan memberikan semua perhatianku untuknya.Aku tidak ingin lagi bersandiwara dalam merindu.

***

Awalnya Fahra tidak menerima kedatanganku di rumah sakit karena dia tidak ingin ada yang mengkasihani dirinya ,tapi aku meyakininya jika aku sama sekali datang bukan untuk mengasihaninya,aku datang untuk menemaninya, dan memberi semangat everything is gonna be okay. Fahra akhirnya menerima kehadiranku, setiap hari selalu ada waktuku untuknya.Aku hanya ingin menjadi sayap pelindungnya,menemani saat sakit ,dan menciptakan bahagia saat kesedihannya tiba.Semua itu adalah wujud cinta yang aku berikan untukmu Fah.Cinta yang berwujud tanpa ungkapan,namun hanya tindakkan.

Menurut salah satu suster yang khusus merawatmu.Pengobatan yang kau lakukan mempunyai banyak efek sehingga bisa membuat pasien kewalahan dan tidak tahan.Obat bernama Doxo dapat merontokkan rambut pasien,obat Dexa akan menyebabkan nafsu makan pasien bertambah dengan efek Moon Face ,obat Mtx dapat membuat pasien muntah-muntah,Ada lagi obat Araci berefek menurunkan antibodi pasien sehingga pasien akan banyak merasakan panas dalam dan sariawan,ada juga L-Asparginase yang efeknya tidak terlihat.Untuk obat Doxo dan Dexa akan digunakan diawal kemoterapi.Moon face hanya diawal pengobatan tapi nanti setelah ada kemajuan pada pasien,maka efek moon face tidak lagi ada,sebagai pengantinya pasien akan terlihat sangat kurus.Belum lagi ditambah Intra Tecal sebuah tindakan memasukkan cairan kedalam tubuh melalui susumsum tulang belakang untuk menghindari efek obat keras ke otak .itulah beberapa info yang suster ketahui tentang efek kemoterapi pada pasien .Aku tidak sangup mendengar itu semua. Andai sakitmu bisa berbagi denganku Fah,aku tidak tega mengetahui kenyataan ini.Kenyataan dimana wanita yang aku cintai harus berjuang melawan penyakitnya.

Efek dari kemoterapi Fahra mulai terlihat jelas ,setelah siksaan perihnya tubuh dan Moon face,sekarang tubuh parah seperti sebatang pohon tandus tanpa daun, semua rambut yang ada ditubuh Fahra jatuh rontok,hingga Fahra tampil dengan kepala plontos,matanya dikellilingi lingkaran hitam dan badan yang sangat kurus.itu semua efek yang dikenal dengan Hypercalcemia,inilah yang menyebabkan hilangnya nafsu makan,mual dan muntah,rasa haus yang menggila,otot terasa luar biasa nyeri .Aku sering mendapatkan Fahra bercermin seperti tidak ada semangat lagi .

Saat kau sedang istrahat setelah kemoterapi,aku sering mendampingmu Fah.Membawakan sebuah gitar dan bernyanyi menjadi aktifitasku menghibur dirimu.Kau sering memintaku untuk menyanyikan lagu One day in your life.Kau merasa nyaman mendengar suaraku.Kau bilang ini bagian dari bahagiamu saat ini Fah.

Diluar sedang diterpa gerimis yang lembut,kau memintaku untuk membuka tirai penutup jendela kamar.Ada titik-titik gemerincik air menempel diluar kaca.

“Fah lihat ini” Aku meniupkan nafas ke jendela, lalu kutempelkan telunjuk dikaca berembun ,dan kutulis namamu disana Fahra.

 

Fahra tersenyum kecil melihat aktifitasku itu.

“Kamu lihat Fah,dirimu tidak seperti nama yang menempel pada embun dijendela kaca ini,namamu disana bisa hilang seketika saat embun itu hilang,Namamu akan abadi Fah,karena menempel di sini,di hatiku”

Kau memanggil ku Fah menyuruhku mendekat ,lalu tanpa aba-aba kau tempelkan telunjukmu dikeningku “Mikh berjanjilah kau akan selalu disini menguatkanku,kau adalah Peri yang membuatku semangat menjalani hidup,peri yang menemani lelahku,peri yang akan menjadi sahabat terbaikku”

“Fah tanpa kau memintaku berjanji,aku sudah berjanji pada diriku sendiri jika aku akan menjagamu’ hatiku berbicara.Lalu kutempelkan juga telunjukku ke keningmu Fah ,sambil mengangguk dan berkata “iya aku janji,dan kamu juga harus berjanji untuk tetap selalu optimis jangan sampai pesimis akan kesembuhanmu ,if you don’t belive in yourself,no body else will..,kita semua yakin kamu akan sembuh Fah”

Suara adzan TV mengema dikamar..Aku segera menyuruhmu untuk solat.ku ambilkan mukena dan menyuruhmu segera bertayamum.Bibi Imah pun masuk kekamar RS untuk membantumu memakai mukena..Selama aktifitas solatmu ditempat tidur.,aku hanya diam duduk disudut memperhatikan gerakkan lembut ibadahmu.Aku tidak ikut solat karena sembayangku di hari minggu.Setelah solat,kau lanjutkan membaca kitab Al-quran.Aku memintamu membacakan arti dari ayat-ayat yang kau baca tadi.Ada satu ayat yang kau katakan hanya Allah yang mengetahui artinya ,yaitu Alif lam mim

Orang tua Fahra tidak mempermasalahi aktifitasku menjenggukmu setiap hari tanpa batasan waktu.Bahkan orang tuamu memberi amanah padaku untuk membuat psikologismu terjaga.

 

September

Hari ini adalah ulang tahunmu Fah,tidak terasa sudah lebih dari sepuluh bulan drimu berada dirumah sakit.Semua memberi ucapan Happy birthday padamu Fah, mulai dari kedua orang tuamu,dokter Richard yang membawa kejutan khusus dengan membelikanmu cincin putih, para suster rumah sakit , termasuk aku juga memberikan ucapan padamu Fah.Sebenarnya ada yang mengusik hatiku ,namun aku tidak tampilkan ekspresi hati didepanmu.Kemarin secara tidak sengaja aku membaca Diarymu yang tertinggal di kamar rumah sakit, saat dirimu pergi ke Lab untuk diperiksa .Diary Fahra berisi semua kerinduan tentang aktifitasnya dulu.memang Tidak semua rindu tercipta karena lama tak bertemu.Ada juga rindu yang tercipta karena merindu akan aktifitas yang dulu dilakukan ,tapi sekarang tidak bisa dilakukan. Fahra juga menulis jika dia telah rela melepaskan Fino,karena tlah mengetahui smua cerita tentang hubungan Fino dan Mila sepupuku.Fahra tau karena Mila memberi taunya.Mila bermaksud memberi tau Fahra tentang fino ,dengan tujuan agar Fahra melupakan Fino seutuhnya dan sadar jika ada aku yang benar-benar mencintainya.Aku marah dengan semua perbuatan Mila,aku takut Fahra sedih,tapi ternyata Fahra tlah rela melepaskan Fino.Fahra juga menulis jika saat ini dia mempunyai dua pria yang memberi perhatian lebih padanya.Dokter Richard yang dia kagumi dan Aku yang diakuinya sebagai sahabat.

Dengan meminta izin kepada dokter dan orang tua Fahra,aku mengajak Fahra ke taman rumah sakit,kudorong kursi rodanya secara perlahan.

“Mikh nanti kalo aku uda sehat aku mau melihara kucing ahh.Papaku harus ngijini aku melihara kucing pokoknya .Kemaren aku chat sama Viola ,katanya dia baru beli kucing lucu banget” Fahra berkata lembut sedikit manja padaku.

Aku merespon obrolanmu dengan sedikit bercanda “Kalo gitu Aku juga mau minta Ijin sama Ayahku Fah,aku pengen melihara……”

“Melihara apa?”kau menimpali kalimatku yang terputus

“Melihara Tuyul”

Gelak tawa kita membahana dilorong rumah sakit menuju taman.Semua mata tertuju memperhatikan kita Fah.

Aku mengajakmu duduk ditengah-tengah taman,kau duduk dikursi rodamu sedangkan aku duduk lesehan dirumput sambil menghadapmu Fah .Aku bernyanyi tanpa iringan musik,hanya desah angin dan sorot lampu alam yang menjadi pengiring nyanyianku.

I belive I can Fly…

I believe I can touch the sky….

Fahra tersenyum mendengar nyanyianku.lalu aku kembali bernyanyi dan fahra tertawa lepas mendengar suaraku yang kuubah sedemikian rupa seperti suara perempuan.

Di taman rumah sakit, aku memberikan Fahra setangkai mawar merah yang terselip dipunggungku.Aku juga langsung menjalankan semua rencanaku .memberikan kejutan dengan membawakan sebuah kue tart dan balon gas yang diantar bik Imah.setelah mengantar kue dan balon gas,bik imah pergi meninggalkan kami sambil tersenyum.Aku menyuruh Fahra meniupkan lilin dan memberikan nya sebuah balon gas kecil disertai secarik kertas,pensil.Aku menyuruh Fahra menuliskan semua keinginanya setelah sembuh dikertas tersebut,Fahra menulis tentang Paris dan Eiffel. Dia ingin kesana nanti bersama seseorang yang menjadi pemilik hatinya nanti.Dan aku juga menuliskan sesuatu di kertas yang aku pegang,Aku menulis tentang Alif lam Mim yang kau pernah ceritakan Fah,

Aku ingin mencintaimu selayaknya Alif lam mim,hanya Tuhan yang mengetahui artinya.Dan seperti itulah rasa cintaku padamu ,hanya Tuhan yang tau betapa berartinya kau bagiku

lalu kita ikat secarik kertas kita masing-masing pada balon gas.Kita melepaskan balon itu hingga terbanglah semua keinginan kita menuju langit ,”semoga dibaca Tuhan” bisikku.

 “Fah..kamu tahu gak ?,kalo besok kamu uda bisa pulang kerumah ,kata dokter Richard kamu bisa rawat jalan sekarang,Aku sengaja minta’ sama orang tuamu ,biar aku aja yang menyampaikan kabar ini”

Really? Kamu gak bohong-kan MIkh?”Fahra menatapku dengan raut muka tidak percaya

“Buat apa coba aku bohong sama the Owner of My Heart” jawabku disertai tawa.Aku langsung mendekat ke arah telingganmu dan berbisik “iya sekarang kamu uda bisa tidur diranjang empuk rumahmu” lalu kau terkekeh setelah mendengar bisikkanku.

Selama dirawat dirumah,aku selalu hadir menemani Fahra.Sedangkan dokter Richard yang ganteng dan single itu ,juga seminggu sekali datang ke Jakarta dari Singapura. Kuliahku memang tidak lagi teratur,Kuliah Arsitekturku sering kuabaikan.Takmengapa Fah, yang terpenting aku tetap menjagamu.

Setelah semua rambutmu rontok ,mulut Fahra sekarang dipenuhi dengan sariawan berwarna putih,efek obat Araci yang telah menyerang vitamin C dalam tubuhmu.Aku sering kasihan saat melihat Fahra harus disuntik dengan jarum 10 cm yang menusuk sumsum tulang belakangnya

Badan Fahra kurus kering,kepala botak,kulit hitam.Setiap orang yang melihat Fahra akan mengasihaninya ,tapi aku tidak ingin mengasihaninya aku ingin menjaganya.sesekali aku sering mengajak Fahra pergi keluar melihat aktifitas orang-orang.Fahra sering mengenakan wig,agar tidak menjadi bahan perhatian orang-orang yang melihatnya,Fahra juga tidak mau memakai kursi roda,dia hanya memintaku menuntunnya saja.Saat itu aku pernah mengajakmu ke pantai anyer dengan mengunakan Mobil orang tuamu Fah,kau menuliskan namaku di pasir sambil tersenyum,lalu aku mengendongmu dan berlari dipinggir ombak diiringi gemerincik.Kau terlihat bahagia.

Diantara milyaran doa umat manusia,terselip satu doaku yang berisi namamu.Doa yang mengambang di gemerlap semesta menuju Tuhan

Dalam hatimu: Aku ingin menenggelamkan semua perasaan cinta ini,dan aku ingin bermukim selamanya disana dengan perasaan saling membahagiakan.Namun aku sadar ,aku harus mengusir segala harap saling bahagia dan saling mencintai, karena logika mengintimidasi hatiku untuk menerima nyata jika aku tidak mungkin bisa bermukim dihatimu.

Biarkan aku mencintaimmu dalam rintihan hati,tanpa kata yang terucap mulut,meski hati berontak meminta mulut menerjemahkan rintihannya.

 

Hari ini Fahra harus rutin kerumah sakit untuk kemoterapi.Aku menjemputnya dirumah.Saat tiba dirumah Fahra,ternyata kedua orang tuamu sedang pergi kerumah kakekmu yang meninggal dunia.Hanya ada Fahra dan pembantunya dirumah ,aku mencoba memanggil Fahra yang berada didalam kamarnya.Fahra sama sekali tidak menyahut.Aku curiga lalu kubuka pintu kamar Fahra secara perlahan,dan melihat Fahra tergeletak tak sadarkan diri dengan suhu tubuh yang tinggi.Tanpa pikir panjang aku membawa Fahra kerumah skit.

Aku berjalan cepat mendorong kereta tidur Fahra bersama para suster.Ini kondisi terlemah Fahra,dan karena itu Fahra tidak dimasukan kedalam bangsal kamar seperti biasa,namun Fahra harus masuk ICU.Aku terus memegang tanganmu Fah hingga tiba di ICU dokter melarangku masuk.

“Fah kamu harus terus bertahan,kamu harus kuat.”Lirih hatiku berbicara.

Hatiku benar-benar diterpa kesedihan dengan situasi ini.Aku hanya menunggu disudut rumah sakit,Hingga kedua orangtua fahra tibapun,aku belum bergerak,aku masih terhanyut kesedihan disudut itu.

Tiga hari telah berlalu ,Fahra sudah bisa sadarkan diri,dan sekarang dia sudah bisa dirawat dibangsal kamar perawatan.Tidak membutuhkan waktu lama untuk dirawat inap,hanya butuh waktu dua minggu Fahra sudah bisa kembali pulang kerumah rawat jalan.

Tidak terasa banyak hari yang aku jalani bersamamu Fah.Kalender telah berganti dua kali (kurang lebih 2 tahun).Sekarang Fahra sudah dalam tahap akhir pengobatan kemoterapi.

Semua cobaan telah lewat secara perlahan, Fahra sudah mulai pulih kembali.Rambutnya sudah mulai tumbuh dan sekarang sudah hidup sehat hampir seperti sedia kala.

Aku juga telah menyelesaikan kuliah dan sekarang sedang melanjutkan study arsitektur Ecole de Beaux Arts Paris Perancis.Aku bahagia melihat kesembuhanmu Fah.dan hingga saat ini aku belum mampu mengucapkan cinta diam-diamku.Fahra sekarang telah memilki kekasih sekaligus calon pendamping hidupnya.Seorang kekasih pilihan hatinya,kekasihnya adalah dokter Richard.Aku tenang dengan pilihan hatimu Fah,karena dokter Richard adalah orang keturunan melayu yang sangat baik.Cukup bahagia aku dengan cinta yang tertimbun ini,aku tidak mau mengungkapkan cinta ini selamanya, karena aku tau sekuat apapun aku mencintaimu ,kita tetap berbeda dan tidak bisa menyatu.Aku beribadah di minggu pagi dan kau beribadah di setiap hari lima waktu.

Di depan Eiffel aku wakilkan mimpimu yang dulu pernah kita terbangkan. Aku juga mengunci gembok cinta bertuliskan nama kita di jembatan Pont des Art lalu membuangkan kunci gembok kesungai Seine sebagai tanda bahwa cintaku akan abadi meski aku tidak memilikkimu Fah..Ini kisah dengan kata AKU yang terlalu banyak,biarkan karena yang berkisah Ini Aku

 

Dalam jejak hati yang setapak di ingatan,aku merindumu dalam sajak kehangatan


Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler