Seteguk kopi dalam cangkir besi,
Bersama gulungan tembakau yang menyala.
Menampung segala pikiranku yang sedang rapuh.
Berjejal seperti ilalang yang ketika berbunga tampak indah.
Sesaat kemudian mengering.
Dan menunggu pergantian musim untuk bersemi.
Getar dalam gemetarku tak tertahan.
Mendekap erat waktu yang letih.
Setelah kulalui dalam sandaran angan.
Hingga perlahan larut dalam tegukan demi tegukan.
Berbaur dalam tiupan-tiupan asap dengan ceritanya,
Seiring langit mempersiapkan hadirnya senja.
Anggkringan Anggajaya, 06 Desember 2019
Yunianto Agus
Komentar
Tulis komentar baru