Inilah bau medan perang yang memungkinkan kematian
Seribu senjata mengincar dada dari mata-mata terasah dan hasrat membunuh
Sesekali wajah asing, diantaranya ada pula yang kau kenal masa lalunya
Siapa yang akan menjadi anjing siapa yang akan menjadi kuda
Ketika genderang perang, hunusan pedang, ledakan meriam, dan pemakaman pahlawan
Panji-panji berkibar bersama semangat
Doa-doa kekasih, doa para istri
Maaf untuk semua pengulangan luka
Cinta untuk semua keterbatasan
Takdir untuk semua cita-cita:
Hari ini sudah disampaikan padaku sejak lama
Aku takut tak dapat merayakannya malam ini di bukit kita
Hari ini adalah perundingan dengan masa depan
Kita tak perlu menyesali apa yang kita mulai
Lapangan ini adalah papan para prajurit yang berjudi dengan waktu
Kuburan senantiasa bagi siapa saja. Yang menang dan yang kalah
Dua dunia bergesekan membuka portal pelepasan jiwa
Seruan untuk menyambut dunia baru
Seseorang yang telah menyadari dunia baru sejak lama
Berdiri tegap dengan jubah dan hasut di atas lapang perjudian masa depan
Dia layaknya mereka, menciptakan rumah yang terbaik untuk dihuni bersama:
Inilah yang harus mereka sepakati
Orang-orang suci akan bertahan hidup, orang-orang sesat akan mati
Mereka harus saling mengerti arti perih
Dengan begitu mereka akan berhenti mencari luka
Terkadang di dunia ini kita tak dapat melenyapkan hitam sama sekali
Menciptakan perdamaian adalah perang itu sendiri
Bandung, Desember 2010
Komentar
Tulis komentar baru