Aku, Waktu dan Ibuku

Usiaku...

Aku tak pernah takut berada di ujung senja

Akupun tak pernah takut dengan sebutan tua

Sang waktu takkan lelah berjalan

Meski aku menyatukan kedua tangan

Seperti menunggu air berubah menjadi pasir

Seperti itulah ku tak ingin sia-sia

Namun, dibalik tirai ada ruang kosong

Yang menjerit menunggu dengan tidak sabar

Setiap ku mengingat harapan wanita tua

Yang membayangi tiap detikku

Yang mengalir di setiap nafasku

Ibu,

Dengarlah tangisku

Maafkan aku dan ketidakberdayaanku

Akupun ingin tak sendiri lagi

Bukan untukku, tapi untukmu

Untuk bahagiamu, untuk senyummu

Dengarlah ibu, berikan aku waktu

Agar bahagiamu itu mampu ku jemput

Doakan aku ibu, agar aku mampu

Menemukan jalan menuju padanya

Pemimpin yang kau harapkan untukku

Ibu,

 Saat ini airmata dalam setiap sujud

 Mengatakan semua permohonanku padaNya

Tentang harapan dan doamu

Seperti air hujan di tengah kekeringan

Menyejukkan setiap yang ia jatuhi

Seperti itulah rasaku saat aku mengingat

Masih memilikimu Ibu

Keramatku...