Gertakan diiringi nada tinggi nan lembut,
Berhiaskan jubah penghormatan serta raungan,
Aku ‘tak akan manggut.
Dengan hiasan-hiasan, aku ‘tak hendak diam.
Seragam bahaya penuh manik-manik,
Coba kubur keadilan yang ku ingin
Hidangan rehat jadi satu dengan arsenik,
Melayang bisu antara 1001 larangan dan kincir angin
Palu :
Bunyinya bergelagat akan suatu yang ‘tak sehat
Getaran menggoyang nyanyikan irama ‘tak seimbang
Dengan sembarang, bukti itu pun dilumat
Jurus kamuflase diandalkan, adalat tetap terus mengambang
Tiap jiwa diam 1000 bahasa
Kita akan semakin terbiasa, dengan skenario silih berganti
Tuk melihara satu tata, bentuk dan gengsi
Coba engkau jawab, apa makna “bentuk” tanpa isi?
(Jakarta, 15 Januari 2014)
Komentar
Tulis komentar baru