Skip to Content

OPINI ORANG BIASA

Foto sunusijanjitojajale

ini kan cuma opini orang biasa/mau koalisi permanen mau koalisi kepentingan/mau koalisi dengan rakyat jelata atawa dengan orang kaya terserah saja/tak usah deh ditanggapi celoteh politikus/kalau mereka bercitra ria di sosial media/intip saja dulu jejak kaki mereka dimasa lalu/karena memori waktu tak suka dusta/jangan jangan cuma cari sensasi cari selamat/berubah jadi bunglon atawa kutu loncat yang bermuka badak/memfitnah menghasut demi memperoleh kursi empuk/seraya mengidam idamkan dapat porsi kue proyek/itulah namanya petualang politik/gak usah deh kalau komentarnya di fb dan twiter cuma kopy paste/bela belain yang didukung dengan membabi buta/orang biasa juga tahu/itu cuma sampah kata kata yang bisa bikin merah telinga/memang tak ada makan siang yang gratis/cuma namanya sukarelawan/pasti tak ada yang netral/menonton pertandingan saja tentu memihak/yang utama kepentingan tidak terusik/kami orang biasa saja pastilah mengamuk/kalau tanah sendiri dibajak orang yang tak berhak/apalagi diambil secara curang/dengan bantuan orang yang bukan dari bangsa sendiri/selagi yang terpilih amanah kita menerima apa pun dia/kalau sampai berlumur dosa dan dusta,tunggulah/karena tirani dan kroni isme tak layak hidup/di negeri yang mulai cerdas berdemokrasi/gak usah deh di kompor kompori rakyat yang masih sekarat melarat/yang tak pernah berubah nasibnya dari pemilu ke pemilu/biarkan yang elit saja yang cakar cakaran berdarah darah/kita tonton saja di layar kaca seraya tertawa tawa/yang dapat enaknya kan dia yang duduk di singgasana/yang dapat enaknya kan yang berkeringat berjuang/kita yang rakyat biasa paling ikut memilih atawa tidak memilih sesuai pilihan hati nurani/bukan karena diberi duit,diberi harapan/apalagi diiming iming jabatan/lain halnya bagi yang ahli atawa akademisi/apalagi yang pengusaha sukses merangkap politisi/apalagi punya partai punya media sebagai corong propaganda/atawa ketua organisasi apa saja/yang punya massa yang lumayan buanyak/ada jalannya mendapatkan kekuasaan/kalau cuma penjual sayur,penjual ikan,tukang parkir,pemulung,penjual asongan yang sering dikejar tibum,preman pasar,preman jalanan,seniman amatiran,penyanyi dangdut kampungan,putus sekolah dan pengangguran/bukan merendahkan tapi ngapain pusing pusing/ngapain ikut berdebat bersitegang urat leher/ngapain marah pada anak istri yang pilihannya lain/bahkan adu jotos karena pilihan yang berbeda/berjabat tangan saja dan ucapkan minal aidin wal faizin/ya sudah...tak usah desak desakan injak injakan sampai ada yang mati konyol/pemilu telah usai/ramadham pun pergi.../

Komentar

Foto SANG PENGEMBARA

Aktual....

Aktual, cerita tentang situasi yang tengah terjadi saat ini. Tapi saya rada bingung, apakah tulisan ini tergolong puisi?

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler