Lusuh senja
beranting kepiluan
bersama taburan kamboja
duduk termangu meratap
Aku bisu
hanya pandangi sebaris kata
terukir dinisan
tanah tempat kau bersemayam
Aku terisak-isak berdoa
berharap itu bukan kau
tapi, nama sekedar tertulis
berangan sedang berbincang padamu
tentang bahagia kisah lalu
kuharap itu bukan dirimu
lantas hanya angan
kuberpaling dan berlalu
seakan berujat dalam hati
andai itu bukan namamu.
Komentar
Tulis komentar baru