yang aku ingat hanya gigil yang kelak berbuah airmata.. pada tetesan-tetesan penghujan.. pada berhamburnya kata kerinduan.. pada mimpi yang saling menguatkan.. dan pada remang lampu yang menghunus kenangan ditepian jalan..
serupa November-November lalu yang berulang kita tinggalkan.. aku masih cukup mampu untuk menyusun satu persatu memoar tentang airmata.. ketika genderang hujan menabuh rintiknya ditrotoar.. dan ketika aku mengecap lagi getir keriuhannya..
ditulis oleh Theo Jabrik Pada: 16 November 2014; Jam 21:01
Komentar
Tulis komentar baru