kangen tak kucatat pada buku telefon
sebab musik bukan lagi seksofon
melainkan mesin penghisap debu
selepas jam kerja
tetapi tak ingin kukatakan: "cuma"
kupandang saja potretmu:
bulaksumur, akhir 1986
kemudian bertuturlah engkau dari masa silam itu:
"kelak, suatu hari di depan
engkau dan aku dinikahkan
percakapan lantas cuma rutin
percintaan cuma bagian dari rutin
tidak, tidak, abang
tak aku bosan
menunggumu makan malam..."
kangen tak aku catat
bahkan pada jiwa yang penat
sebab kali ini lebih kupilih berlari
pada sebuah bagian yang
disebut-sebut sebagai jalan pulang
dalam sejarah perjumpaan kita yang panjang
tidak, tidak, adikku sayang
tak kucemasi peta yang hilang
sebab kutahu sudah sebuah fakta yang lain:
ada yang bermetamorfosa jadi
kunang-kunang, jadi lampu jalan.
kangen tak kucatat pada buku telefon
sebab musik bukan lagi seksofon
melainkan mesin penghisap debu
selepas jam kerja
tetapi tak ingin kukatakan: "cuma"
kupandang saja potretmu:
bulaksumur, akhir 1986
kemudian bertuturlah engkau dari masa silam itu:
"kelak, suatu hari di depan
engkau dan aku dinikahkan
percakapan lantas cuma rutin
percintaan cuma bagian dari rutin
tidak, tidak, abang
tak aku bosan
menunggumu makan malam..."
kangen tak aku catat
bahkan pada jiwa yang penat
sebab kali ini lebih kupilih berlari
pada sebuah bagian yang
disebut-sebut sebagai jalan pulang
dalam sejarah perjumpaan kita yang panjang
tidak, tidak, adikku sayang
tak kucemasi peta yang hilang
sebab kutahu sudah sebuah fakta yang lain:
ada yang bermetamorfosa jadi
kunang-kunang, jadi lampu jalan.
Komentar
Tulis komentar baru