Bagai aksara
Yang terpatri di jendela mataku
Selalu indah bila menggantung
Menggelayut di bawah kelopak sayunya
Mengundang syahdu
Tak berirama aromaku
Serenade indah tak bersuara
Berlantun indah ke segala penjuru
Ke delapan mata angin
Menanti bianglala tujuh warna tumbuh
Dibalik awan di ufuk nan jauh di sana
Wahai pahlawan!
Berikan kanvasku!
Ayoh, bergegas kemari bawakan kanvasku!
Yang putih warnanya bak warnamu sendiri
Yang tengah dinanti akan kulukis
Dengan pelangi yang sudah berdahan
Sebab ada tertera:
"Lukisan itu sendiri,
Adalah sastra warna warni."
Jum'at, 17 April 2020
Di remang sudut ruang hati.
Komentar
Tulis komentar baru