semakin jauh anak-anakku berjalan menapaki dirinya
semakin jauh pula aku tertinggal
karena seringkali aku tidak mengerti apa yang dijalani
tetapi aku ada yang unik dari semua anak-anakku
semua ingin diriku mendampinginya
meski hanya sekedar mendampingi
dan sesekali diajak bicara tentang jalan hidupnya
maka akhirnya aku harus mengejar
meski harus terpontang panting
apalagi jika keempatnya ingin bersama-sama didampinginya
menit demi menit harus kubagi untuk melayani
ada yang begitu aku rindu
ketika anak-anakku begitu sibuk dengan dirinya
dan begiitu enggan untuk diajak bicara
aku terpaku diam entah apa yang akan kuucapkan
karena terkadang aku sendiri tak mampu bicara pada diri sendiri
bahkan butir-bitir tasbih yang melingkar di ujung jemari
diam tak memberi bisikan suara hati
maka kini aku harus kembali belajar
berbisik pada diriku sendiri
agar untaian suara alam kembali mengalun merdu
Komentar
Tulis komentar baru