Sepenggal do’a terlontar di kesunyian malam
kutatap dinding-dinding membatu, jendela berembun
kodok dan jangkrik terasa ikut mengusik dingin di tubuh
Harap dan kabul terasa menggayut, tasbih berputar cepat
jempol dan jari telunjuk bergerak dan bergerak menggiring hati
tiada yang terlintas kecuali harap harap dan harap di dalam Asma-Mu
Ya Robb. Sepenggal do’aku hanya di hati, lidahku kelu terkunci
hanya aku dan Engkau, tiada makhluk yang mendengar suaraku
mungkin tak tercatat, kuyakin Engkau Maha Mengetahui segalanya
Komentar
bagus
Kata kata puisinya bagus dan keren seperti " dinding dinding membatu terus berkarya
Tulis komentar baru