Pada tegukan ke tiga belas
Kopiku berubah menjadi bir
Dalam keheningan matamu yang bening
Akulah ikan yang mabuk
Kota masih sibuk mengolah kebencian jadi makanan lezat
Sementara kereta-kereta dari mulut kita terus meluncur
Gerbong-gerbongnya penuh sihir
Menghambur
Ke cuaca malam yang lingsir.
Keriuhan adalah air
Yang kita renangi hari demi hari
Di sini, kita tak akan mati dikoyak sepi
"Tidak sayangku,
Sepi adalah soal yang ada dalam diri" .
Bukan putaran jam yang menjadikan kita tua
Jiwa tak mengenal waktu
Dan kita masih anak kecil yang dulu.
Di sini, banyak orang kurang tidur
Mereka terbiasa bermimpi dengan mata terbuka
Kerongkongan mereka jadi kering
Haus akan cinta dan suka
Karenanya mereka ingin ke luar negeri
Ke itali
Memindahkan menara pizza
Ke tangan mereka
"Persetan dengan orang-orang,
Aku hanyalah sepotong bibirmu yang bernyawa dan berbaju
Ciumlah aku
Dan aku akan utuh"
Komentar
Tulis komentar baru