MAWARMawar tumbuh menawandi antara bunga-bunga di tamanmembuat mereka yang memandangnyagemetar tak karuanbanyak kawan mengingini mawardari sekian bunga yang ditawar
Kutumbuk cinta yang amat utuh
Menghancurkannya demi keindahan
Terlihat amat kejam
Namun di tempat yang terdalam
Aku tenggelam
Pojok Kiri
Kembali aku duduk menyendiri
Kala hujan kembali membasahi bumi
Ku sendiri di pojok kiri
Dan tak mau seorang pun menghampiri
Puisi
MH. Dzulkarnain
Aku, Kau dan Hujan Di Bulan Juni
;Sherly
bila yang menguasai hatimu
bekerja itu mencari penghidupan
maka engkau akan merasakan
betapa beratnya setiap langkahmu
dan kian hari
Lalu Setelahnya Apa?
(28 Juli 2021, Biru)
Sepeninggalmu, aku hanya mencatat pendar matahari
Pada retakan tembok rusun pengap
Bersama hari-hariku yang abu
Hingga yang kulihat hanya wajahmu puitis
Aku ingin memindahkan kau
Ke dalam puisiku
Bersama sungai
Yang tak tercemar kata-kata
Tanpa asap pabrik
Tanpa bau pasar
Tanpa galian tambang
Komentar Terbaru