Disaat sebuat tepuk tak menemukan sisi lain dari tangan,
Mungkin akan jadi langkah terakhir sebuah harapan,
Yang selalu pelan berjuang dengan rundukan,
Bagai putus arah jalan dan kehilang akhir tujuan.
Yang disibakan serasa fana dan tak berarti,
Seiring waktu terbuang yang tak akan kembali,
Sekian detik waktu habis untuk menanti,
Sesisi tapak yang telah bertepuk dan tak akan dimiliki.
Secarik mimpi yang pernah terbangun,
Perlahan kini mulai sedikit diruntuhkan,
Dengan tak sedikit kembali meninggal harapan,
Sesisi tepuk tangan yang hanya tinggal kenang diangan.
Komentar
Tulis komentar baru