Kita serupa kumpulan hari di lingkar waktu
Mendaur siang dan malam pada akhir menuju
Berakhir dari mula dan bermula dari akhir
Berjalan atau berlari menyusuri roda takdir
Serupa anak kecil yang jatuh saat main sepeda
Membasuh luka sambil menyeringaikan tawa
sembari mengecap suka yang seyogyanya tiba
Lalu kembali mengayuh pedalnya tanpa jera
Serupa anak yang belajar membaca
Mengeja huruf demi huruf menjadi kata
Kemudian dirangkai menjadi kalimat; tanya
Sedang kita telah mampu berbahasa
Serupa buku catatan tua yang tersimpan lama
Terlihat usang dan penuh kisah beraroma nostalgia
Beragam rasa mengudara ketika lembar demi lembar dibaca
Pun nyatanya kita sering pura-pura lupa kitalah tokoh utamanya
Adakah kita akan terus merasa fana takkan sirna?
Kemudian membibit amnesia tentang purwadaksi kita?
Sedang kita akan kembali pada tanah asal kita ada
Sementara rindu di dada antara ada dan tiada
Medan, 20 Juni 2017
Komentar
Tulis komentar baru