Dalam diam yang panjang, aku berteriak
Tapi suara itu hanya kembali padaku
Seperti gema dari tembok hati yang retak
Aku masih di sini, walau tak utuh seperti dulu
Bagi yang membaca ini dan merasa sama,
Kita tidak sendiri dalam luka
Mari genggam tangan meski dari jauh
Karena melawan—kadang cukup hanya dengan bertahan utuh
Depresi bukan sekadar kesedihan
Ia adalah kabut pekat di siang hari
Membungkam tawa, menyiksa dalam sunyi
Tapi aku tak menyerah—aku belajar berdiri
Jangan katakan aku lemah
Karena aku melawan setiap hari
Dalam kepala yang bising, dalam tubuh yang letih
Aku tetap memilih hidup, meski sakit ini tak pergi
Aku meraba dinding gelap
Mencari setitik cahaya, sejenak nafas
Kadang hanya kata yang menyelamatkan
Kadang hanya pelukan imajiner yang menguatkan
Pada malam yang dingin, aku tulis ini
Sebagai bukti bahwa aku masih berani
Bahwa sekalipun aku menangis dalam sepi
Aku masih manusia yang ingin dicintai
Komentar
Tulis komentar baru