Skip to Content

Dalam Sunyi, Aku Melawan

Foto Muhammad Ari Pratomo
files/user/9008/pixnova-3aeaf2efa2716bcf4019e02b3e6cd909_0.jpg
pixnova-3aeaf2efa2716bcf4019e02b3e6cd909.jpg

Dalam diam yang panjang, aku berteriak
Tapi suara itu hanya kembali padaku
Seperti gema dari tembok hati yang retak
Aku masih di sini, walau tak utuh seperti dulu

Bagi yang membaca ini dan merasa sama,
Kita tidak sendiri dalam luka
Mari genggam tangan meski dari jauh
Karena melawan—kadang cukup hanya dengan bertahan utuh

Depresi bukan sekadar kesedihan
Ia adalah kabut pekat di siang hari
Membungkam tawa, menyiksa dalam sunyi
Tapi aku tak menyerah—aku belajar berdiri

Jangan katakan aku lemah
Karena aku melawan setiap hari
Dalam kepala yang bising, dalam tubuh yang letih
Aku tetap memilih hidup, meski sakit ini tak pergi

Aku meraba dinding gelap
Mencari setitik cahaya, sejenak nafas
Kadang hanya kata yang menyelamatkan
Kadang hanya pelukan imajiner yang menguatkan

Pada malam yang dingin, aku tulis ini
Sebagai bukti bahwa aku masih berani
Bahwa sekalipun aku menangis dalam sepi
Aku masih manusia yang ingin dicintai


Ditulis oleh Muhammad Ari Pratomo, seorang pengacara dan penulis, puisi ini adalah suara bagi mereka yang sedang berjuang dalam diam. Mari hilangkan stigma dan rawat jiwa dengan cinta.

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler