Ada seseorang yang kutemui di sebuah rumah tua
Di bawah pohon asam yang setia menjaga lumut
Meski juga setia mendekap duka
Seperti siul dedaunan yang nyeri
yang perih
Jejaka beraut kusut
Serupa lekukan tipis di baju yang lunyai
Ia ingin menangis, tapi demi apa?
Ingin teratawa tapi dengan siapa?
Ingin jadi rawi tapi untuk siapa?
Ia menyimpan kepedihan yang dalam
Siapa pun akan tenggelam saat menatap matanya
Jejaka yang kehilangan Ina, juga ama
Tak punya apa-apa, termasuk kegirangan
Yang raib sepanjang ia mengatup mata
Di dalam mimpi yang ngeri itu
Ia, seorang jejaka yang dibasahi peluh
Diintai kengerian
Diringkuk kesalahan
Sungguh waktu adalah sebuah penyesalan.
Kendari, 24 November 2020
Komentar
Tulis komentar baru