Skip to Content

PANTUN MENGHITUNG RINDU

Foto Hakimi Sarlan Rasyid

Benang merah dan benang biru

Benang coklat jemur di pagar

Mengenang kisah Menghitung Rindu

Kadang dada sesak berdebar

 

Benang biru dan benang merah

Dipakai menjerat si burung balam

Empatpuluh dua tahun pasrah menyerah

Ditimang do'a siang dan malam

 

Bocah ayu merajut benang

Benang biru di dalam kaca

Sampai waktunya disapa orang

Menghitung Rindu bisa dibaca

 

Benang biru berbasah-basah

Sudah kering langsung disimpan

Menghitung Rindu bisa melangkah

Menggapai mimpi lama tersimpan

 

Benang biru pengikat sendok

Sendok dipakai menyimpan tinta

Ketika berjalan terseok-seok

Menghitung Rindu disapa cinta

 

Ikan belida jangan dipanggang

Berikan saja ke burung camar

Jika tidak dipandang orang

Jadi tumpukan di sudut kamar

 

Membeli ubi umbut dan waluh

Untuk makan si anak sapi

Lewat hati lembut menyentuh

Kini tak lagi sekedar mimpi

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler