Skip to Content

Molotov Terakhir

peluru melesat. menerobos kulit yang asing. menembus dada berdetak tegas

pemilik langkah yang enggan mundur

walau udara memanas di dalam kepala

Dua Ratus Kalimat Cinta untuk Mey

Lantunan ayat-ayat cinta itu kembali hadir dalam kemarau hatiku yang kian gersang, dua ratus ayat cinta itu menggantikan sembilan puluh delapan harapan yang hanya menjadi kenangan yang kian menyesakkan. Kini seratus dua harapan baru telah menjemputku untuk menjadi wanita yang paling sempurna setelah jubah hitam sempat menyelimutiku saat aku merasa benar-benar rapuh.

Mungkin Aku Lupa

Aku mungkin lupa

dimana kusimpan aroma hujan

yang kauberi padaku waktu itu

Juga warna mata dan rona senyummu

 

KETIKA POLITISI BERPUISI

ketika politisi berpuisi

alih alih orasi

caci dan maki

Salman ImaduddinMolotov TerakhirHidayatul KhomariaDua Ratus Kalimat Cinta ...
Mega Dini SariMungkin Aku LupaombiKETIKA POLITISI BERPUISI

Karya Sastra

Suara Hati

Suara Hati

Belasan tahun aku menunggu

menunggumu disini

dalam kesendirian dan kesunyian

Aku tak pernah melihatnya...

aku tak pernah jumpa dengannya

cinta yang terpendam

kau memang spesial bagiku

kau memang mengagumkan bagiku

tapi apalah semua ini

kalu cinta ini

cinta dalam hati

 

biarlah angan dan cita-cita

mata ku dalam nafas mu 3

memandang dari sudut kerinduan ku

mata ku dalam nafas mu 2

kegundahan 

mata ku dalam nafas mu

jendela mata ku ada pada hati mu

- untitled -

Tema                 : Sosial

Tokoh                 : Resa, Febi, Angga, Tata, Yena

 

#BABAK 1

 

Memulas senyum....

Memulas senyum di secawan nira

Menderap decak dalam tawa

Manis bercampur rasa

Rasa berbagai dera

Kelana

Kelana kembara mencari warna

Bukan skedar merah ataupun jingga

Bukan pula sepulas saga....

 

Dalam sekeping asa yakin menuja

RUANG

kuberi kau ruang

di bungker pengap

berasap mariyuana

bermain bersama

sodom gomorrah

 

kuberi kau tempat

mengurai riwayat

Kekejaman Atas Nafsu

Haram, sampai kapan kata itu berlalu menebar hujat  segala yang  tak berwujud Semak masih hijau subur masih mau sanggup saksikan pembantaian atas nafsu, dengan  tangan terjerat mengingkari lari menjilat  aromakan bangkai sampah menyengat
Sindikasi materi

Bookmark



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler