MIMPI SANG BAYI
Oleh: Emil. E. Elip
Karena penasaran atas kabar yang merebak
aku temui Mariam malam itu di sudut balik kandang.
KAMPUNG AMARAH
Puluhan orang dari kampung kami
sontak turun ke jalan memburu si jambret
Senja datang Sang surya pun perlahan beranjak pulang Riuh ramai para pelancong berlalu lalang
Tiada hati yang selalu kupuja Tiada rindu yang tak kan pernah memudar Selain pada hati tempatku bersandar
Suasana nya panas, dan amat kering
Nampaknya angin pun enggan menyapa kulit nya yang mulai kemerahan
Aku dengan segala kesunyian
Aku bertemankan malam
Sepi, gelap, dan sendiri
Termenung di sudut ruang
Menggenggam setitik harapan
Peluknya terlalu lama
Tawanya terlalu membekas
Tapi kenangannya tak bisa ditukar
Dia...
Iya? Yang pergi membekaskan sayatan luka
TERSENYUM Ketika sang hari tak lagi memiliki mata Senyum Ketika si putih ikal tak lagi menggantung dilangit Senyumlah
Komentar Terbaru