Skip to Content

Teriakan Hati!

Mengapa harus begini

Berhari-hari tanpa perkataan

Aku benci!

Kau egois!

Rasakanlah perasaanku

Sungguh,

Hanya engkau yang ada di hatiku

Kehidupan Sang Buruh Malang

Pagi merekah gerobak merangkak

Tuntutan kerja didepan  mata

Terik panas membakar badan

Catatan!

Catat, Catat, dan Catat!

Gerutu siswa pada sang guru

Tiap minggu selalu begitu

Maklum!

Mungkin lembaran kurang disaku

Kemeja berdasi rambut berombak

Yance Manoppo

Nama: 
Yance Manoppo
Lokasi: 
Ambon - Maluku
Tentang Saya: 

Lahir dari keluarga sederhana dengan latar belakang pendidikan keluarga sangat rendah. Menyelesaikan studi dengan bayaran tenaga dan air mata. dibesarkan jauh dari bimbingan orang tua tetapi dibawah naungan Tuhan. Lahir di Negeri Ayam Jantan dari Timur, tetapi berasal dari pulau terutara di Indonesia (Sanger Talaud) dan dibesarkan di Ambon Manise.

Sampai sekarang tetap berdomisili di Ambon Manise....!

Minat: 

Menyukai karya sastra antara lain cerpen dan puisi

Lagu Dari Negeri Seribu Pulau

Di sini!

di negeri ini pernah mati nurani kami

pernah terkoyak tali silahturahmi

antar sesama kami Salam-Sarani

 

Sering kami mencaci berbalas aksi

Roymon Lemosol

Nama: 
Roymon Lemosol
Lokasi: 
Jln. Wolter Monginsidi - Lateri Ambon
Tentang Saya: 

Lair, Lumoli (Maluku Tengah), 24 Agustus 1971

Sering menulis puisi.

Beberapa puisi telah dimuat di koran Seputar Indonesia dan beberapa situs sastra, antara lain :

www.kolomkita.com

www.sastraindonesia.net

www.puitika.net

 

Minat: 

Membaca dan menulis puisi

 

Dara Febrian

Nama: 
Dara Febrian
Lokasi: 
Bandung - Garut
Tentang Saya: 

-

Minat: 

Kebahasaan, Bahasa Jepang, Sastra, Film, komik, budaya.

Legenda Kota Surabaya

Dahulu, di lautan luas sering terjadi perkelahian antara ikan hiu Sura dengan Buaya. Mereka berkelahi hanya karena berebut mangsa. Keduanya sama-sama kuat, sama-sama tangkas, sama-sama cerdik, sama-sama ganas, dan sama-sama rakus. Sudah berkali-kali mereka berkelahi belum pernah ada yang menang atau pun yang kalah. Akhimya mereka mengadakan kesepakatan.

PERCAKAPAN HUJAN DAN AROMA TANAH

bila hujan bercakap

aku teringat pisau kekata

bersayap melunglaiku

hujan menabur aroma

tanah basah

bau kematian melompati

segenap angan

Pulang

Seorang pria dengan tubuh tinggi besar –melindungi matanya dengan tangan kanan dari sorot matari sore yang menyilaukan– keluar dari pintu gerbang sebuah lembaga pemasyarakatan di pinggiran kota. Rambut gondrong sebahu dibiarkan tergerai dan meriap ditiup angin.

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler