Skip to Content

Lagu Dari Negeri Seribu Pulau

Foto Roymon Lemosol
files/user/44/DSC00721.JPG
DSC00721.JPG

Di sini!

di negeri ini pernah mati nurani kami

pernah terkoyak tali silahturahmi

antar sesama kami Salam-Sarani

 

Sering kami mencaci berbalas aksi

Sering kami menghujat mengundang reaksi beradu sakti

Sering pula kami harus membantai karena tak ingin dibantai

 

Mata kami rabun melihat bangkai-bangkai berserakan di jalanan

di selokan, di tong-tong sampah berselimut karung

menggigil kedinginan diguyur hujan air mata berendam darah

kadang tanpa kepala 

kadang tanpa biji mata

kadang tanpa kaki dan tangan

kadang pula tanpa kelamin

bukti matinya nurani

 

Telinga kami tuli mendengar jerit tangis bayi-bayi lapar

melengking dari tenda-tenda pengungsian

bertukar sapa salak sanapan dan kicauan bom

mengantar putera-puteri kami menuju ke perut bumi

dipayungi awan putih kemerahan berarak dari atap

bumbungan gereja dan kubah  masjid di sebelahnya

 

mentari menggelepar

dicekik arwah gentayangan

akibat mati penasaran

ditebas pedang saudaranya sendiri

 

Di sini!

di negeri ini kami menanti damai kembali

untuk merajut lagi tali silahturahami

demi hari depan anak-cucu kami

dan kami berjanji : 

“akan memegang teguh falsafah hidup leluhur kami

satu gandong, satu jantong, satu hati"

                                        Ambon, 19 Januari 2009

Komentar

Foto ARZapata

teguhkan hati

sungguh indah temali silaturahmi
jangan lagi ada luka di antara kita
sungguh merugi saling curiga
kaitkan kembali hati, meski kita berbeda...

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler