kau adalah sebaris doa siang dan malam
yang mengakar pada detak jam dinding
Innalillahi Wainna ilaihi rooji'uun
Telah berpulang keRahmatulloh;
Hei kalian;
yang dilupakan dan yang terlupakan
Ayo kita Mabok aja sekalian
tuangkan Tuak sebanyak lambung mampu menampung
sampai pusing
I
Aku hanya bisa katakan satu kali
"aku cinta kau sampai mati."
II
merekah
dalam darah
menggeliat
dalam hasrat
baiknya, kita menepi
keseberang hutan
dengarkan alam bernyanyi ;
tentang kita
tentang rasa
tentang cinta
yang mulai sepi
Hai jiwajiwa yang gersang
kembalilah sebelum habis waktu
mengering lapuk tinggal tulang
Jelas aku di ambang tanya
sesuatu yang menggerai semacam rambutmu yg terselubung madu
Arsitek Cinta Milik Luna
“menunggu dia kembali pulang”
Malam jatuh lengking burung malam, kecipak daun ditampar angin dan suara terpendam ini bersekutu sempurnakan kenangan. Sia sia dingin memanjati pucuk para,
Pada semburat jingga sisa senja kemarin akan tersimpan selembar kenangan.
Seperti cerita tentang daun jendela yang engkau bisikkan di telinga tua punggung pegunungan.
Komentar Terbaru