Skip to Content

Desember 2014

Lebur

Tetes-tetes embun yang biasa mengisahkan ketenangan

seolah cucuran dara.

Serpihan luka yang menari menyaksikan airmata

: tanpa sisa

 

forwish

Hariku
hari senyum berkembang diantara teman dan keluarga
dimana doa doa semua terpanjat bahagia..
ak bahagia bersama mereka
Hatiku dihari ini bertanya
kau tak pernah beritau tentang ak

BURUNG DAN LAUT

awan berarak siang itu

berjajar, bagai hamparan perbukitan

angin dan daun bercumbu rayu

RIMBA DI UFUK TIMUR

Di Bumi Papua yang kaya dan tertinggal kemajuan

Anjing-anjing pelacak terlatih mencium isi perutnya

Tangan-tangan perkasa sembunyi di belakang layar

CINTA SEBATAS WAKTU

Ceritakanlah tentang sebuah cinta

ia yang sedang bersemi di ladang hatimu

 

laksana bunga-bunga mekar di musim semi

Negeri Aduh

Inilah aku

aku hidup di negeri aduh

tiap hari hanya mengaduh

BaGaiMaNa CaRaNYa MeMBuaT HaTiMu TeRJaTuH

BeRLaRi MeLiNTaSi SePiNYa JiWa
SeaKaN TeRBaNG MeNeMBuS BaTaS BaTaS RaSa
HiNGGa HaTiKu TiBa TiBa BeRDeBaR TaK MeNeNTu
KeTiKa aKu SaDaR Kau TeLaH BeRaDa DiDePaNKu

POTRET DESEMBER

aku layangan dikepung awan

menggelepar-gelepar di tanganmu

Daun-Daun Tua

Beberapa helai daun di pohon beringin raksasa itu terlihat sudah waktunya untuk gugur, lepas dari dahan tua yang ringkuk dimakan waktu. Namun, angin yang kerap berdesir pelan tak cukup kuat untuk menerbangkan daun-daun tersebut.

HUJAN DESEMBER

hujan

takdir basah di bulan desember

dalam rintik-rintikmu menyentuh bumi

melebihi nyanyi jangkrik di malam sunyi

 

hujan 



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler