Skip to Content

April 2018

Dandelion

Pengembara mimpi
Nurani memacu
Mengais harapan
Terhampar

Tersapu denyut waktu
Bertebaran dengan bayu
Menuang keselarasan
Kepada cakrawala

(cankcukleiss)

Hening

Jangan berisik
Aku tak ingin diusik
Beri aku tempat
Untuk mengukir rasa yang tepat

Sediakan waktu sejenak
Agar prosesnya lebih enak
Biarkan angin menemaniku

Kopiku

KOPIKU

Deretan orang-orang kian memenuhi jalan di sepanjang kotaku
Suara kendaraan menyodorkan asap berbau yang enggap dihisap
Sedang aku yang masih menatap di warung sebelah pinggir jalan

untuk perjalanan ini

untuk penantian ini

dimana waktu tak sudi berdiam diri

ia berirama sambil berlari

tak peduli jarum jam berhenti atau tidak

ia akan terus berdetak

 

Kamu

Deru ombak adalah rasaku yang bersembunyi

Semenjak kepiting-keiting kecil keluar dari pertapaannya

Sampai jingga lebur di lukisan langit yang tiada tepi

 

Senja

Itu kemarin-kemarin aku temui
Di batas-batas atap selimut angkasa
Perlahan sinar-sinar menyapa semesta
Semburan pesona-pesona saling mengisi

Kumandang surau-surau menyeru

Bayang-bayang Bersinar

Meredup tatkala jiwa disekelubungi asa
Dari segelincir pesona yang tercurah
Haluan imaji penuh garis-garis tak terarah
Mengembangkan keluh pada kesah yang tak bertuan

Stanza, kamu .....

Angin,
adalah senyawa tak berupa
adalah tidak berbentuk
adalah inkonsistensi
adalah ketidak pastian
adalah sirna.
 
Sirna,
adalah padanan
adalah gradasi

NOTA SENJA MERAH DARAH

Tak aku terima nisan
Eja takdir tersurat
Tabsir titihan berkaca menunggu langit bingkai malam
Pergilah menuju surga
Besok
Dik jangan kembali

Batang Arau

 



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler