Demi pengemis yang datang minta dibuatkan tongkat
Untuk keliling dunia mengisi usus tujuh perut
Aku kunci dengannya siang aku bersunyi-sunyi
Memeluk tanah air angin dan api
Aku kunci dengannya malam memamah sepi
Lama hilang malam ini bulan tampak lagi di celah awan hitam
Kuning lembut redup sendiri menyapa tanpa teman kemerlip
Aku selalu ingin kembali ke balik pintu
Tak dikunci mencuri waktu kita sembunyi
Selain berdua orang lain tak boleh tahu
selalu aku kembali kesini, selalu
kembali ke bukit yang terbakar dalam basah
di telaganya mandi keringat ketika berendam, dan
kering air mata
meniti pematang di anak benua
meniti rahasia yang menjelma
Titik hitam legam pada biji saga merah menyala
Menatap tajam pada pagar bambu lapuk hampir rubuh
Ada berita apa dalam hujan yang turun sepanjang malam
Apakah ini iba tentang kapal yang akan berlayar
tampaknya semua akan gampang
jika engkau datang
dengan senjata laras panjang
Anjing-anjing kurap berbibir sumbing
Ramai-ramai mengusung otak miring
Menggonggong melengking nyaring
Komentar Terbaru