Skip to Content

Juli 2020

SELAMAT TINGGAL KEKASIH

Hari ini genap sejuta rasa telah terlalui

Merongrong gemuruh setiap imaji

Terkadang sayup-sayup aku dengar

Jerit sukmamu mengambang

Asmara tertikam

PANTUN MELAYU - SEJARAH

Bunga Cempaka dipetik inang,

            Inang berlenggang ke hilir ke hulu;

Selat Melaka lautnya tenang,

            Laluan pedagang semenjak dahulu.

 

Tangkap ketam berguni-guni,

PANTUN MELAYU - PELANCONGAN

 

Kutip kerdas di pinggir kali,

            Mencari lokan di Tanjung Bruas;

Asam pedas enak sekali,

            Silalah makan sehingga puas.

 

Pantun seloka penuh berkias,

PANTUN MELAYU - PENDIDIKAN

Gandarusa dibuat jamu,

            Rebusan diadun akar halban;

Hargai masa tuntutlah ilmu,

            Bina tamadun demi peradaban.

 

Mengunjun haruan di Parit Melana,

SECANGKIR KOPI PARAPAT

Secangkir kopi Parapat yang kuhirup

adalah simbah keringat petani matanya redup

seluruh hidupnya berbakti pada bumi

tanah tumpah darah kasih bersemi.

 

NESTAPA RINDU

Di mandala ruang-waktu nan cemburu

hamba baitkan puisi rindu

yang tak terungkap tak terucap

dari kamar hati nan sunyi

yang sukar dimengerti

 

MERINDU SUKMA BAHASA BONDA

Getar sukma bahasa bonda

martabat paramasastera bangsa bersusila

berkurun lama di persada Nusantara

menerjang badai membelah samudera

DALAM PENCARIAN

dari keperitan

aku meluru

 

dalam termangu

ke manakah arah

 

tiadakah tempat

untuk generasiku

 

DALAM DIRI

bukan sedikit

bicara di bawah sedar

Tuhan seru sekelian alam

kedamaianMu tersembunyi

 

sama sekali

terpelanting hati

merawan fikiran

BICARA SUMBANG PENUNGGANG EMOSI

muncungnya suara

memutarkan bait-bait bidaah

 

lancangnya seloka

janji bermadah

 

melewati zaman



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler