Secangkir kopi Parapat yang kuhirup
adalah simbah keringat petani matanya redup
seluruh hidupnya berbakti pada bumi
tanah tumpah darah kasih bersemi.
Sendirian musafir ke Pulau Samosir
danau kuseberangi dalam gelap sunyi
Comblang feri menawarkanku bidadari
“Maaf Pak aku ke sini bukan berlipur bercuti”.
Dalam dingin semilir di Balige Kabupaten Tobasa
ku jejakki semangat juang Sisingamangaraja XII
pada getar sukma Batak Karo, Simalungun, Toba
Pakpak Dairi, Mandailing, Angkola
antara gelegak volkano Sibayak dan Sinabung
dalam kocak kopi Parapat yang kurenung.
Secangkir kopi Parapat yang kuhirup
terasa hangat semangat juang yang terus hidup!
Horas!
Parapat, Danau Toba
Antologi Puisi Ruang Bicara
©Wacana MBM, 2020
Komentar
Tulis komentar baru