Skip to Content

Panduan Penulis Pemula

Foto R'ainy Yusuf

Dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra, ada empat standar kompetensi yang harus terpenuhi oleh peserta didik. Keempat standar kompetensi itu adalah empat kompetensi yang juga harus dimiliki oleh manusia agar menjadi pribadi berguna. Keempat kompetensi itu mulai dipelajari manusia bahkan sejak awal masa kehidupannya.

Nah, seorang penulis pemula selayaknya memiliki keempat kompetensi ini dan memahaminya lebih mendalam. Hal ini dibutuhkan agar dapat mengasah kemampuan menulisnya.

Standar kompetensi pertama adalah mendengar. Seorang anak akan belajar dari hal-hal yang didengarnya sejak masa awal kehidupan. Semakin baik kata-kata dan kalimat yang didengar maka kemampuan berbicaranya akan semakin baik. Dan itu memengaruhi standar kompetensi kedua yaitu berbicara. 

Dsmikian pula seorang yang ingin mengembangkan bakat menulis. Mendengarkan masalah dan persoalan yang terjadi di sekitar akan memberi masukan dan ide untuk menjadi bahan tulisan. Banyaknya masukan ide akan membuat seorang penulis memiliki tema penulisan yang beragam dan kaya.

Standar kompetensi berikutnya adalah membaca. Seseorang yang ingin mengembangkan bakat menulis haruslah memiliki minat baca yang tinggi.

Mengapa demikian?

Membaca banyak jenis buku dari berbagai genre dan penulis yang mempunyai gaya penulisan beragam akan memperkaya kemampuan menulis. Dalam proses membaca itu akan diperoleh pengalaman menemukan ide dan gaya penulisan. Maka tak jarang seorang penulis akan cenderung meniru gaya penulisan penulis idolanya.

Namun yang paling penting, dari membaca banyak jenis buku dari beragam penulis dapat memperkaya kosa kata dan ide.

Yang terakhir adalah menulis. Menuangkan ide yang dibicarakan dari proses mendengar dan membaca (pengalaman pribadi atau orang lain) ke dalam bentuk tulisan adalah proses menulis. Dalam proses ini mungkin ditemukan kendala berupa kemandegan ide di tengah jalan.

Bagaimana penulis mengatasi hal ini?

Pertama, biasakan mencatat setiap ide yang timbul. Tak jarang ketika sedang di perjalanan, sedang menunggu bus atau tengah berada di dalam rapat, muncul sebuah ide. Agar ide tak hilang atau terlupa, selalu catat ide yang muncul. Hal ini memudahkan pengembangan ide berikutnya.

Kedua, tuliskan ketika ide muncul dan ada kesempatan. Tuliskan saja. Biarkan cerita mengalir apa adanya. 

Ketiga, biarkan tulisan yang sudah ada. Tinggalkan dan lupakan paling tidak beberapa hari. Ini berfungsi untuk menyegarkan penulis. Setelah beberapa hari, baca ulang tulisan tersebut. Tanpa sadar Anda akan mengedit sendiri beberapa bagian yang kurang tepat. Di level ini Anda sudah bertindak sebagai editor. Hal ini bisa dilakukan beberapa kali.

Keempat, terbitkan tulisan di mana saja. Mading, medsos, blog pribadi, blog komunitas dan sebagainya adalah media alternatif penerbitan selain media cetak. Respon dari pembaca akan meningkatkan semangat menulis.

Demikian beberapa panduan bagi penulis pemula. Semoga bermanfaat.

Sampai bertemu di panduan menulis berikutnya.

Semangat!

 

 

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler