Skip to Content

Lelaki Berbaju Hitam

Foto Gellis

LELAKI BERBAJU HITAM

PARA PELAKU :

ADE, lelaki berbaju hitam

NANA, kekasih Ade

LILI, kawan Nana

AYU, kawan Nana

MARTINI, saudara Nana

 

PROLOGOS

Di suatu pagi yang cerah, tiga dara duduk bersila. Mereka menikmati indahnya pagi sembari menyeruput teh sariwangi. Ade datang menghampiri.

 

ADE

Selamat pagi, semua.Wanita ayu, Nana

aku ingin meminta waktu sejenak saja.

Boleh kiranya daku di dekatmu berada

melepas kerinduan yang kusimpan lama  

Gundah gelana hatiku memikirkan engkau

Kaulah sejatinya beruntung memilikiku

Diriku yang penuh dengan jalan berliku

Peluklah daku agar kurasakan hangat tubuhmu

NANA

Wahai pemudaku, mendekatlah padaku

Aku merindu belaian kasihmu

Kau selalu ada di kala sunyiku

Aku sejatinya sangat menyayangimu

 

(Ade duduk disamping Nana)

 

ADE

Tahukah kau wanita ayu, Nana

sekarang gerangan hari apa?

Kau pasti tak pernah lupa

Ini hari bersejarah pula

Dua lima tahun sudah

Aku yang terlahir gundah

Apa gerangan yang aku resah?

Kaulah wanita pelipur lara

Dian penerang gelapnya jiwa

Secercah harapan fana di sudut maya

 

NANA

Begitu anggun  katamu kaka

aku mabuk kepayang olehnya

Apa yang ingin kaka minta?

Ijinkan aku mengabulkannya

Kaka yang selalu ada

dalam setiap langkah hidupku  

Kakaku yang imut nan mesra

Ijinkan kukecup pipimu, tampan

Lantas terimalah pemberian dariku

Kado istimewa di hari spesialmu

Kekasihku, akankah kau mendua cintaku?

(Ade pipinya bak kepiting rebus musabab satu kecupan di pipi kanannya)

LILI DAN AYU

Sepertinya kami mengganggu

kiranya kami diluar menunggu

 

NANA

Tidak, kalian di sini saja

Bukankah kalian kawan kami jua

Bukankah begitu kaka?

Ijinkan mereka tetap disini.

ADE

Sejatinya kali pertama aku mendapatkannya

Aku belum pernah mendapat hadiah darinya  

Sebuah kecupan yang sulit aku lupa, selamanya

Dalam hidupku kaulah memberi ini yang pertama  

Mungkin, nanti malam aku sulit tertidur pula

memikirkan bekas kecupmu bersisa

Sisa itu bersemayam dalam mimpiku

olehnya aku tak dapat tertidur lelap, lalu

Aku shalat diatas sajadah dan perlahan kubuka sampul kado itu

Pemberian dirimu Nana, wanita ayu

lantas kau berbisik kala itu

Kemeja hitam lengan pendek bagiku

 

Berpamitan keluar lantas tomorrow

MARTINI

Gerangan apa baju mu indah sekali

Siapa gerangan yang memberi ini

Kulit tubuhmu tampak bersinar sekali

Kau bagai permata dalam binar hari

 

To be continue...

 

EPILOGOS

Kemeja hitam pemberian kekasihnya itu selalu ia kenakan dalam setiap langkahnya dan kemeja itu menjadi kenangan terindah yang tak terlupa. Entah mengapa ia tampak lengket dengan kemeja itu sehingga acapkali kawannya memanggil Labata akronim dari lelaki berbaju hitam.

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler