Utk jiwa yg terus menerus kau dambakan keberadaannya
Utk jiwa yg kau penasaran ttg begitu banyak hal darinya
Utk jiwa yg kau anggap penghibur, dan yg trnyata skaligus jadi pemberat perasamu sehari-hari
Utk jiwa yg seharusnya kau terus telusurinya, dimana kepantasan utk kau tauladankan
Utk jiwa....jiwa....jiwa.....yg benar-benar susah menjadi yg sungguh kau harap
Kini...Jiwa itu kering kerontang, seakan melalang tp tak kemana, seakan menunju tp tk ketemu, dan seakan menggapai tp tak peroleh...
Jiwa itu begitu canggung ketika berhadap kpd jiwa lembut nan halus. Ia menampilkan sosok pahlawan pdhal kebablasan, sosok saudara tua pdhl bukan main kanak-manja, dan sosok-sosok apa lah itu, pdhl hanya ini...
Aaaaah!!...jiwa itu kini gagap, tak mampu lg menyembunyikan sosok aslinya, kadang bahkan terlampau memaksa dan bersikeras menuntut pengakuan....tapi....justru itu yg jd kelemahannya...
Kini, tak ada lagi argumentasi menggebu, tak ada lagi pembenaran atas kekonyolan, dan tak ada lagi penguat-penguat ego darinya...
Kepada jiwa yg rela mengayominya
Kepada jiwa yg tulus menemaninya
Kepada jiwa yg sedia mengakui kedewasaanya
Dan Kepada jiwa yg ringan memaafkannya...... Jiwamu segalanya baginya...
Komentar
Tulis komentar baru