Lantunan ayat-ayat cinta itu kembali hadir dalam kemarau hatiku yang kian gersang, dua ratus ayat cinta itu menggantikan sembilan puluh delapan harapan yang hanya menjadi kenangan yang kian menyesakkan. Kini seratus dua harapan baru telah menjemputku untuk menjadi wanita yang paling sempurna setelah jubah hitam sempat menyelimutiku saat aku merasa benar-benar rapuh.
belum lama ini atau suatu hari nanti, kapan dan dimana atau mungkin baru kemarin.bersembunyi di bawah tanah liat kusam--bukan tak mau bangkit memang tak ingin ada yang tahu--siapa manusia??dan hany
Komentar Terbaru