Lantunan ayat-ayat cinta itu kembali hadir dalam kemarau hatiku yang kian gersang, dua ratus ayat cinta itu menggantikan sembilan puluh delapan harapan yang hanya menjadi kenangan yang kian menyesakkan. Kini seratus dua harapan baru telah menjemputku untuk menjadi wanita yang paling sempurna setelah jubah hitam sempat menyelimutiku saat aku merasa benar-benar rapuh.
beribu laksa kisah ia pintal,
berjuta derita ia tahan,
dari tunduknya kepala, ia bicara
tak ada dua cinta di hatinya
pun asa hanya ada, dari tiada
hanya miliknya, yang ia pinjam
kembali tundukkan kepala,
Komentar Terbaru