Skip to Content

#4334 dan #437_Anik_Wantari

Foto Hakimi Sarlan Rasyid
files/user/8241/120061872_1761747390630030_1606896612523744345_n.jpg
120061872_1761747390630030_1606896612523744345_n.jpg

 

 

 

Anik Wantari S. Pd
Jogjakarta

 

 

 

 

 

 

YANG TERSAKITI / Anik Wantari

 

Menangis dalam diam

Tersedu terisak bungkam

Tersayat sembilu tajam

Pedih perihnya mencekam

 

 

Jiwa rapuh yang tersakiti

Tak berdaya bangkit berdiri

Pasrah berserah pada Illahi

 

 

20200929#0009.21.32, Godean Sleman

 

*Raga Tersisih/Anik Wantari*

 

 

Wajah pucat pasi

Tersisih dalam sepi

Mata sayu menghiasi

Bernyawa bagaikan mati

 

 

Raga tergolek letih layu

Tiada cumbu ataupun rayu

Menantikan khabar sang bayu

 

20200928#008.16.13, Godean, Sleman

 

JIWA MERANA / Anik Wantari

 

 

Duhai dikau yang menjadi pujaan kalbu

Bebas lepaslah engkau dari belengguku

Terbang, terbanglah tinggi ke langit biru

Menembus relung-relung sudut semua penjuru

 

 

Wahai dikau sang pujaan kalbu

Bersama diriku, adalah jerat bagimu

Bahagia yang kucipta, bukanlah bahagiamu

 

 

Berpalinglah dari diri hina ini

Cukuplah engkau mengerti hai pujaan hati

Jiwa ini penuh warna warni kasih suci

 

 

Saat nanti kau tak lagi sanggup kepakkan sayap

Jadikan pundak ini tempatmu hinggap

Saat jiwa dan ragamu berangsur rapuh

Jadikan jiwa dan raga ini sebagai peneduh

 

 

 

202009250007.08.40, Sleman, Yogyakarta

 

MENCABIK KALBU/Anik Wantari

 

 

Rasa pilunya hati

Geliat duka ini

Buncah kecewa diri

Mencabik dalam menguasai

 

 

Cerita sedih haru biru

Hancur lebur jadi satu

Meremas lumat mematikan kalbu

 

 

202009240006.11.39, Sleman, Yogyakarta

 

WARNA CERITA DUNIA/Anik Wantari

 

Dunia sebatas dramatika

Kehidupan segaris sandiwara

Kadang-kadang suka adakalanya derita

Silih berganti memoles cerita

 

Lihatlah lihat dirinya

Tertawa lebar menebar rasa

Suka dan gembira saling sapa

 

Sejenak dalam cerita lara

Tiada warna ataupun nada

Hening sepi dan merana

 

Berderai air mata pilu

Ratap berdengung tersedu

Pedih perih mengiris kalbu

Tajam derita setajam sembilu

 

 

20200924#0005 Sleman Yogyakarta

 

 

 

RAGA YANG TAK BERDAYA/Anik Wantari

 

Cahaya berpendar nan cemerlang

Kilau rembulan bersinar terang

Benderangnya memeluk bintang

Merayu malam yang kian meradang

 

Satu demi satu

Rakyat jengkerik bernyanyi merdu

Menembus sunyi hitam syahdu

 

Raga-raga yang tak berdaya

Membentang tikar menggadai nyawa

Riuh terdengar merdu dengkur menggema

 

Angin semilir sejuk membuai

Bertiup lembut menari-nari melambai

Mengusap mesra wajah lelah tak berdaya

Hingga kembalinya waktu untuk berkarya

 

20200923#0003, Sleman Yogyakarta

 

 

NYANYIAN KELAS/Anik Wantari

 

Tubuh-tubuh mungil duduk berjajar

Dalam balutan cahaya terang berpendar

Sosok semampai membimbing sabar

Larut hanyut mencipta waktu belajar

 

Ketika satu dua atau tiga

Tubuh-tubuh mungil berbagi rasa

Riuh celoteh riang gelak tawa

 

Pecah dalam nuansa hiruk pikuk

Namun sebentuk wajah diam tertunduk

Rupa-rupanya dia sedang merajuk

 

Yang gemulai berbagi kasih dalam ucap

Tersenyum mendekat lekat menatap

Tangan cinta melambai memberi usap

Agar tak lagi ada hati yang meratap

 

20200923#0004, Sleman Yogyakarta

 

 

DAMAI BERSAHABAT/Anik Nur Wantari

 

Tangan berjabat erat

Mata bertatap lekat

Tanpa jarak penghambat

Tanda kita bersahabat

 

Berbaur dalam nuansa ramah 

Saling bicara berbagi kisah

Indah damai menuai berkah

 

Jogja, 22 Sep. 2020

 

 

HAMPA MERANA/Anik Nur Wantari



Gundah gulana merana

Kejam mencabik rasa

Tiada terucap kata

Diam membisu hampa



Terpatri diam duduk sendirian

Tiada lawan ataupun kawan

Pilu dalam kisah penderitaan



Jogja, 22 Sep. 2020

Komentar

Foto ANIK WANTARI

Terima kasih yang terhingga

Terima kasih yang terhingga atas kesempatan ini.. Berkah yang luar biasa..

Foto Hakimi Sarlan Rasyid

.

.

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler