Pualam syahdu menderu tertunduk rindu
meredam waktu bergulir meninju
ingatkah dua puisiku yang meniti desah
tertulis di buku harian hijau itu,
yang sederhana bercerita tentang masih merajamnya rindu...
Baiknya tak ku balut tangis,
baiknya tak kuratapi sesal...
Biarkan angin yang membawakannya untukmu
meniupkan lembut dimatamu hingga kau terlelap
dengan senyum tipismu itu dan bermimpi....
Komentar
Tulis komentar baru