Skip to Content

Epilog

Foto Pandhu W Saputra

Senja berlalu, Yudisthira masih berdiri memandang jasad  kurawa

Genggam tangan tak sedikitpun terbuka, gemetar, tangisnya tak bersuara

Tanah tak tega menadah tetes air mata sang kakak

Burung gagak pun malu tuk merobek daging –daging segar yang berserakan

 

Yudhistira tahu, pun dalam diri Duryudana ada rama,

dan dalam dirinya ada Rahwana

Penghormatannya pada Kurawa adalah murni,

sayang Duryudana pada Pandawa pun nyata

 

Masing-masing yakin Ini kehendak para dewata,

bahwa roman pilu mungkin harus mereka mainkan

Sedang setelah itu para dewa bersikap seolah tak tahu menahu

 

Seratus saudara telah dikubur,

Yudhistira meninggalkan keempat adik yang termangu diam

tuk menyusul ayahandanya, Pandhu

 

Malam kelabu tiba, kini padang Kurustera benar-benar bisu

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler