Bibirmu membelubelai bak madu
Membuatku semakin bengah
Padahal diriku tinggalah bengkarak
Kau paksa mendengar cericauanmu
Matamu terus mencerkau jantung
Bagai tatapan Sang Danghyang
Dalam kungkung fabula preleksta
Dan terjongkrang di altar syahdu
Komentar
Tulis komentar baru