Sajak: Kholqie Naily
Ma, inilah aku
Sajak yang lahir dari perutmu
Bergerak dalam ketak seimbangan
Tertatih-tatih menempuh jalan becek penuh lumut
Bersama harapan menggendong ketakutan
Hingga Tuhan iba pada dunia
yang remang-remang kita lukis bersama
Masih kuingat, Ma
Ketika kening kau kecup dari sisa nafasmu waktu itu
Peluhmu menetes pada pusar
Jerit tangis kumuntahkan pertama kali
Aku bingung, Ma pada dunia yang remang-remang kuratapi
Ada cinta tak terjawab di wajahmu.
Bersama air mata yang masih menggenangi tiap lekuk matamu
Biarkan tangis mewakili cintaku padamu
Ma, inilah aku
Sajak yang lahir dari perutmu
* lengkong, 19 Mei 2013
Komentar
Tulis komentar baru