Kita sempat merasa
Terik hari itu bisa seteduh senja
Karena bayang tubuhmu yang bidang
Lalu angin berdesir desir diatas pakaian kita
Masihkah ada sisa sisa puisi
Dan sisa sisa memori dimana hati
-dan seisi mata bisa kau gombali
Kau bilang tangan kita bisa berpegangan
Sambil berjalan disepanjang tanah yang tercecer hujan
Kau bilang kaki kita bisa saling menggantikan
Ketika sudah lelah berlari dan bersakit sakitan
Kau tau?
Detik detik yang tersusun rapi
Dan kau kubur dalam dalam
Bisa saja sesekali mampir ke sudut waktu
Dan bercerita bahwa pagi tak seramai waktu itu
Dimana kita masih sempat mengunyah keluh dan peluh
Menjadi sepotong kata cinta
Hari ini hujan pun kau bilang kerontang
Kulihat wajahmu malam ini
Wajah mu beku
Bibirku membiru
Dan detik detik yang tersusun rapi
yang kau kubur dalam dalam
Mulai bercerita bahwa malam pun
Tak seramai waktu itu
Komentar
Merasa Rindu
Aku jadi nganu bacanya, mba.
Berasa nostalgia.
Tulis komentar baru