Skip to Content

Ketika Kebisuan Memasung Kita

Foto Jabrik

 

barangkali aku letih.. atau aku hanya bertanya.. diantara hari hariku yang bersekutu dengan rindu.. lalu memisahkan helai cinta dengan kata kata yang keluar dari bibir peristiwa yang menjadikannya abadi.. dan membuatku sulit untuk membedakannya, bahkan juga menyulamnya lagi menjadi satu yang berarti dalam sebuah senyuman.. senyum yang teriring turunnya gerimis senja ini..

kau memberiku sayap sayap kekuatan dalam penguasaanku pada kerdilnya hidup.. membuatku terbang diantara perihnya.. lalu menghembuskan riak kecil pada luka yang yang kutinggalkan, meskipun luka itu mengutukku.. aku akan tetap menyapanya.. hingga ia menangisi perihnya dan berkata pada kerinduannya.. kerinduan yang menghanyutkannya untuk tetap bertahan pada cinta..

"maafkan aku cinta.. aku menangisimu karena cintaku.."

kebisuan akan segera memasung kita dalam lingkaran pahit ini.. membuatmu diam dalam kesendirian, dan membuatku terjebak dalam keterasingan.. lalu memejamkan mata hati kita pada apa yang kita namakan kenyataan.. walau sesungguhnya itu tak perlu kita lakukan.. bahkan sebuah penantian akan menjadi begitu sempurna dihadapan kita.. bila ia selalu hadir bersama cinta..

ketika kebisuan memasung kita dan membuatku terlanjur mencintai kesendirian.. apakah ia akan membuat cinta itu tetap tumbuh menjadi sesuatu yang kita inginkan.. atau mungkin kelak akan tumbuh mengakar dalam pada kerinduan itu sendiri.. lalu enggan merindangkan daun daun kebahagiaan yang kita impikan.. aku tak tahu.. tak akan tahu.. dan tak pernah tahu sebelum tetesan gerimis ini berkata padaku..


ditulis oleh Jabrik pada: 31 Januari 2012 jam 2:16 ◄

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler