Gemercik tikar dimalam sunyi nantenang
Dibalik dinding malam yang dingin
Seorang hamba sedang
Menyatukan diri dalam sujud dalam yang padat
Bait-bait do,a menuju harapan di iringi air mata
Yang tersebar di atas gunung, pada laut sesal kelam
Malam itu berjalan lambat dikeheningan menyadari
Hamba itu semakin menghambakan diri dengan bulat
Kepada zat yang maha pemurah lagi maha penyayang
Ingatan yang tertancap mengenang diri dalam dosa berlarut berlalu
Tepat jam dua malam seekor ayam jantan menangis
Menggema merambas sunyi
Sampai mengalir kehati insan berbaju dosa dan ria
Buat hatinya dilebur kalimat tasbih
Wajah-wajah masa silamnya terus menerangi sesalnya
Dengan bibir yang pucat kaku berat sekali ucapkan lailahaillallah
Di lanjutkan kalim-kalimat tasbih yang meresap kehati penuh amati
Sementara ayam jantan itu menangis bertambah jadi dengan seluruh liriknya
Namun tak sampai lagi ketelinga hamba itu karna sedang tuli akan semua suara
Dia sedang menikmati kandungan kalimat tasbih didasar menyadari
Malam itu kembali tenang dan diam di atas keikhlasan hati yang suci
Dari sepenuh jiwa raga seorang hamba yang ingin bertaubat
Dengan semaksud taubat nasuha
Komentar
Tulis komentar baru